Kritik Lee Kuan Yew, Remaja Singapura Ditahan Polisi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 13:20 WIB
Kepolisian Singapura menahan seorang remaja karena mengunggah video berisi kritik terhadap mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, di YouTube.
Pemerintah Singapura dikenal keras dalam menindak orang yang melakukan kritik terhadap pemerintah. (Reuters/Timothy Sim)
Singapura, CNN Indonesia -- Kepolisian Singapura menahan seorang remaja bernama Amos Yee pada Senin (30/3). Amos mengunggah video berisi kritik terhadap mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, dan melontarkan komentar menghina Kristen melalui kanal YouTube pada Jumat (27/3).

Seperti dilansir Channel NewsAsia, polisi melakukan penangkapan setelah menerima setidaknya 15 laporan. Video berdurasi delapan menit dan 38 detik tersebut akhirnya dihapus.

Sebelumnya, Amos pernah mengunggah gambar cabul dalam laman Wordpress dan laman Facebook pribadinya. Setelah menghapus gambar itu, akun blog tersebut tak dapat diakses umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singapura memang dikenal keras dalam menindak pihak yang melontarkan kritik terhadap pemerintah. Menurut laporan Human Rights Watch, Singapura kerap menggunakan tuduhan pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap pengadilan untuk mengendalikan kritik terhadap pemerintah.

Juli lalu, seorang kartunis bernama Leslie Chew mengunggah karyanya yang diberi tajuk "Demon-cratic Singapore" di laman Facebook pribadinya. Empat karyanya menggambarkan bahwa sistem peradilan Singapura tidak independen. Ia lantas diadili atas tuduhan melakukan skandal terhadap peradilan.

Guna menghindari tuduhan, Leslie akhirnya meminta maaf dan menghapus unggahan hasil karyanya dari laman Facebook. Leslie juga berjanji tidak akan mengunggah karya lain yang berisi kritik terhadap pemerintah.

Hal ini memang diatur dalam regulasi yang dikeluarkan pemerintah Singapura pada Juni lalu. Semua situs akan diperiksa oleh Otoritas Pengembangan Media (MDA) dan harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Jika ada yang dianggap melanggar konteks kepentingan umum atau keamanan publik, konten tersebut terancam dicabut dalam tempo 24 jam. Regulasi tersebut tidak menyasar blogger.

Kendati demikian, regulasi tersebut berbunyi, "Jika (blog) bersifat seperti situs berita, kami akan mengamati dengan cermat dan mengevaluasinya."

Menurut seorang kolumnis Majalah Forbes, Muhammad Cohen, ketatnya kontrol pemerintah Singapura ini merupakan dampak dari ketidakpercayaan Lee Kuan Yew terhadap warganya sendiri.

Dalam sebuah tulisan di Forbes, Cohen mengutip penggagas Partai Demokrasi Hong Kong, Martin Lee, yang berkata, "Ia tidak percaya rakyatnya sendiri, jadi ia tidak akan memberikan demokrasi sesungguhnya."

Lee Kuan Yew mengembuskan nafas terakhirnya pada Senin (23/3) dini hari.

Tak hanya warga Singapura, para pemimpin negara lain juga turut berduka dan menghadiri pemakaman kenegaraan Lee pada Minggu (29/3). Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dikabarkan turut hadir dalam upacara tersebut. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER