Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan udara
Arab Saudi dikabarkan telah menewaskan tokoh nomor dua di jajaran milisi Houthi di
Yaman pekan lalu.
Dilansir
Arab News, milisi Houthi memastikan bahwa Saleh Al-Sammad orang kedua dalam komando tewas dalam serangan koalisi pimpinan Saudi pekan lalu.
Menurut kantor berita Houthi,
Saba, Al-Sammad, Kepala Dewan Politik Ansarullah Houthi tewas di Provinsi Hudaidah, wilayah timur Yaman, Kamis (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasukan agresi dipimpin Amerika dan Arab Saudi, bertanggung jawab atas kejahatan ini dan seluruh konsekuensinya," kata pemimpin Houthi, Abdel Malek Al-Houthi dalam pernyataan di televisi terkait kematian Al-Sammad akibat serangan udara Saudi, Senin (23/4).
Dia adalah tokoh kedua Houthi setelah Abdel Malek Al-Houthi. Koalisi Saudi telah lama mencari-carinya dan menjanjikan hadiah US$20 juta (Rp278 miliar) bagi siapa saja yang dapat memberi informasi yang berujung pada penangkapan Al-Sammad.
Sejak awal April, Al-Sammad menggambarkan 2018 sebagai 'tahun keunggulan balistik', merujuk rudal-rudal yang ditembakkan milisi melintasi perbatasan ke arah Saudi.
Pemerintah Saudi menyatakan lebih dari 100 rudal telah ditembakkan milisi Houthi ke arah negaranya. Sebagian besar berhasil ditangkal sistem pertahanan udara Saudi.
Dilansir
Arab News, Al-Houthi tampak pucat dan lemah saat tampil di televisi untuk mengumumkan pembunuhan Al-Sammad.
Kematian Al-Sammad diyakini sangat mengguncang milisi Syiah yang telah bertempur melawan koalisi Saudi sejak Maret 2015. Perang menewaskan sedikitnya 10 ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan di Yaman. Dilaporkan kantor berita Reuters, stasiun televisi
Al-Masirah melaporkan bahwa Houthi telah menunjuk Mahdi Al-Mashat, mantan direktur di salah satu lembaga Houthi sebagai pengganti Al-Samad.
(nat)