Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai sebuah stadion andalan dan unggulan Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) memiliki perawatan khusus guna tetap layak digunakan pertandingan skala internasional.
Adi Riyanto, seorang pengurus di Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) menceritakan kepada
CNN Indonesia mengenai beberapa perawatan stadion yang dibangun 8 Februari 1960 tersebut.
"Perawatan stadion tidak setiap tahun harus dilakukan. Misalnya saja, jika tahun ini mengecat, maka tahun depan belum tentu dilakukan lagi," ujar Adi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangunan yang saat itu dibangun dengan biaya $ 12,5 juta tersebut memang membutuhkan tenaga ekstra ketika merawat. Kapasitas stadion GBK yang mampu menampung lebih dari 88 ribu penonton menjadikan stadion tersebut salah satu stadion terbesar di dunia.
Rumput Standar Internasional
Sebagai stadion tempat berlangsungnya pertandingan sepak bola nasional dan internasional, kualitas rumput lapangan menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan.
Stadion GBK menggunakan jenis rumput asli jenis rumput manila atau
Zoysia matrella (L.) Merr. Jenis rumput ini biasa digunakan dalam pertandingan sepakbola karena memiliki karakteristik yang dibutuhkan dalam sepak bola internasional.
Rumput manila memiliki karakter berdaun halus dengan lebar 1,5 - 2,5 milimeter, tumbuh secara tegak dan padat, sehingga menimbulkan kesan empuk dan nyaman serta tidak licin jika diinjak dengan kaki telanjang.
Jenis rumput ini juga toleran terhadap kekeringan, dan memiliki sedikit masalah dengan hama, penyakit, dan gulma (tumbuhan liar). Pada umumnya, rumput ini juga digunakan di lapangan golf.
Baca Juga: Pengelolaan GBK Bukan Hal MudahBeda Jenis Beda PerawatanAdi menuturkan bahwa PPK sendiri rutin melakukan perawatan. "Pemotongan rumput dua kali dalam sepekan, sedangkan pemupukan dua hingga tiga kali dalam sebulan," ujar Adi. "Kecuali jika ada pertandingan, maka akan lebih intensif."
Adi juga memaparkan bahwa dana perawatan rumput menghabiskan Rp 185 juta dalam satu tahun.
"Pengajuannya setiap tiga bulan sekali, dan setiap tahun biayanya naik kurang lebih lima persen," ujar Adi. "Dana itu harus cukup, tergantung cara penggunaannya."
Perawatan yang dilakukan PPKGBK sendiri terlihat berbeda jika dibandingkan dengan stadion-stadion di Eropa yang rumputnya tak lagi dipupuk.
Rata-rata stadion yang digunakan untuk pertandingan besar Liga Inggris ataupun laga internasional lainnya sudah menggunakan jenis rumput dan konstruksi yang jauh lebih maju dibandingkan Gelora Bung Karno.
Stadion yang dibangun ataupun direnovasi tahun 2000-an, misalnya, sudah menggunakan teknologi drainase (saluran air), menggunakan rumput "buatan" (rumput asli yang ditanam pada medium yang bukan tanah stadion), memperhatikan pengaruh sinar matahari dan angin, hingga memperhatikan masalah ekologi.
Penggunaan rumput buatan pada lapangan sepak bola menjadikan rumput tahan lama dan selalu dalam kondisi terbaik ketika akan digunakan untuk pertandingan.
Meskipun membutuhkan teknik khusus dalam penanaman ataupun pembuatan di awal, namun jenis rumput ini memiliki perawatan harian yang lebih murah dan mudah sehingga semakin banyak pertandingan dapat dilaksanakan.
Beberapa klub yang menggunakan rumput jenis ini adalah Emirates Satdium dan Training Center Ciudad Real Madrid. Sementara itu, beberapa stadion yang menggunakan semi-buatan adalah Anfield Stadium dan Etihad Stadium.
Standar FIFAFederasi sepak bola internasional, FIFA telah membuat serangkaian persyaratan jika suatu stadion ingin dianggap berstandar internasional.
FIFA mensyaratkan perawatan stadion mengandung empat hal, yaitu estetika, keamanan, penampilan permainan, dan jangka waktu yang panjang.
FIFA mengutamakan pemain dapat melakukan permainan dengan nyaman dan aman di atas lapangan. Selain itu, jangka waktu yang panjang dari umur fasilitas juga menjadi syarat guna mengurangi biaya perawatan harian.
Perawatan rumput harus dilakukan secara rutin menyesuaikan dengan jumlah pertandingan yang berlangsung. Rumput diusahakan kering dan tumbuh merata serta menyesuaikan dengan jenis rumput yang ditanam.
Sistem pengairan yang baik juga menjadi hal yang penting dalam perawatan lapangan rumput. Ketika cuaca panas, sistem pengairan dibutuhkan untuk menurunkan suhu panas di permukaan lapangan, sedangkan dalam suasana hujan, genangan air dapat dikurangi.
FIFA bahkan menentukan intensitas perawatan yang harus dilakukan.
Misalnya saja, pengecekan permukaan lapangan harus dilakukan setiap hari, pembersihan terhadap material pengganggu dilakukan setiap stadion telah digunakan untuk bertanding 30-35 jam (akumulasi), pembasmian lumut setiap tahun, dan pembasmian gulma dan es jika diperlukan.