Jakarta, CNN Indonesia -- Usai sudah perjalanan karier Choirul Huda bersama Persela Lamongan di Liga 1. Kiper kawakan yang setia bersama Laskar Joko Tingkir mengembuskan napas terakhir di RSUD Dr Soegiri Lamongan, Minggu (15/10), setelah bertabrakan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues dalam laga kontra Semen Padang.
Pada Liga 1 musim 2017, Choirul masih melanjutkan kepiawaiannya di bawah mistar dan membuatnya menjadi benteng terakhir Persela.
Di masa kepelatihan Herry Kiswanto dan Aji Santoso, Choirul merupakan pilihan utama. Kedatangan kiper berpengalaman lainnya, Ferdiansyah, ke Persela tidak menggeser kiper kelahiran 2 Juni 1979.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama berkiprah di Liga 1, Choirul tampil 24 kali atau hanya lima kali absen dari seluruh laga Persela musim ini. Dalam statistik yang tercatat di soccerway, penjaga gawang yang sempat masuk dalam seleksi Timnas Indonesia itu kebobolan 40 kali.
 Choirul Huda (berdiri paling kanan) menjadi pemain senior yang masih menjadi pilihan utama di Persela Lamongan. ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra/aww/17 |
Di sisi lain, Choirul berhasil membukukan tujuh kali clean sheet. Torehan spesial lain yang dicatat oleh situs resmi liga-indonesia.id adalah jumlah penyelamatan.
Pada usia yang tidak muda lagi, sosok yang telah berseragam Persela sejak tahun 1999 itu masih mampu bersaing dengan kiper-kiper muda dengan melakukan 69 penyelamatan atau setara dengan jumlah yang dicapai kiper Sriwijaya FC Teja Pakualam dan hanya kalah dari kiper Persija Andritany Ardhiyasa yang 87 kali melakukan penyelamatan serta penjaga gawang Pusamania Borneo FC Muhammad Ridho dengan 84 penyelamatan.
Aksi-aksi dari atlet yang juga merupakan PNS Kabupaten Lamongan itu menghindarkan Persela dari zona degradasi untuk sementara. Hingga pekan ke-29 atau menyisakan lima pertandingan sisa, Persela ada di peringkat ke-13 dengan 36 poin.