Lika-liku Pers Mahasiswa, Masihkah Bertaji?

CNN Indonesia
Senin, 03 Jul 2017 12:48 WIB
Masihkah pers mahasiswa menunjukkan tajinya saat ini? Kini pers mahasiswa terfokus pada isu-isu yang terjadi pada kampus mereka.
Mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung dalam sebuah aksi. Selain turun ke jalan, upaya mahasiswa dalam menjadi watchdog dalam berbagai kebijakan, baik internal maupun eksternal kampus, adalah melalui pers mahasiswa. Bagaimana lika-liku pers mahasiswa di perguruan tinggi ini? (Dok. Detikcom/Rengga Sancaya)
Bandung, CNN Indonesia -- Masihkah pers mahasiswa menunjukkan tajinya saat ini? Kini pers mahasiswa terfokus pada isu-isu yang terjadi pada kampus mereka. Berbeda dengan perjuangan pemuda yang dilakukan pada masa kolonial dulu, kini pers mahasiswa hadir guna menyuarakan kepentingan mahasiswa yang berada dalam lingkup kampus di mana pers tersebut berada.

Hampir di tiap universitas di Indonesia, memiliki unit pers mahasiswanya. UI, ITB, Undip, begitu pun Unpad. Dalam pergerakannya, kini persma khususnya yang berada di masing-masing universitas lebih sering mengangkat isu yang berkembang di universitasnya. Sebut saja persma-persma yang berada di Unpad. Bagaimana kehadiran mereka dalam mengawal Kebjikan Kampus di Universitas Padjadjaran (Unpad)?

Persma di Unpad
“Pers Mahasiswa jangan sampai mati, pers adalah seperangkat penjaga dari seluruh kebijakan yang ada. Selain itu pun, persma menjadi wadah memberikan informasi bagi mahasiswa yang masih apatis akan isu yang sedang berkembang di kampus,” ujar Agaton Kenshanahan selaku pemimpin redaksi (pemred) Warta Kema, salah satu pers mahasiswa yang berada di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Di Unpad sendiri terdapat beberapa persma, baik yang terdaftar sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa, maupun inisiasi kelompok independen. Di antaranya ada Warta Kema (Persma tingkat Universitas), dJATINANGOR (Persma Fakultas Ilmu Komunikasi), Genera (Persma Fakultas Peternakan), Dipan Pers (Persma Ilmu Politik), dan lainnya yang mungkin masih belum terdeteksi keberadaannya.

Belakangan ini, mahasiswa Unpad dihadapkan dengan isu kekisruhan keuangan yang dihadapi pihak rektorat. Di saat seperti ini, persma dianggap memegang peranan penting bagi mahasiswa, guna mengawal isu berkembang dalam lingkup kampus itu sendiri.

Hilda Julaika, pemred dJATINANGOR menyebutkan bahwa persma itu adalah wadah bagi mahasiswa untuk menyuarakan suara melalui produk jurnalistik yang terkonfirmasi. Dengan itu diharapkan agar isu yang sedang beredar di mahasiswa dapat terverifikasi dengan baik.

Agaton selaku pemred Warta Kema pun sepaham dengan hal tersebut. Agaton menyebutkan bedanya pers mahasiswa dengan media-media lain yang hanya sekedar memberitakan sebuah isu di kalangangan mahasiswa, persma haruslah verifikatif dan memberikan porsi berimbang dalam pemberitaan.

Pers Mahasiswa di Unpad sendiri bukan tanpa masalah guna menerapkan keberimbangan yang diharapkan. Saat berbincang-bincang dengan beberapa pemred, mereka seringkali menemukan permasalahan birokrasi dari rektorat untuk memverifikasi isu yang ada.

“Pernah waktu itu, mau nanya isu TPB (Tahap Persiapan Bersama) ke bagian kemahasiswaan, saya beberapa kali dioper-oper guna mendapat verifikasi dari pihak rektorat,” ujar Reza Pahlevi, redaktur pelaksana dJATINANGOR.

“Persma menurut saya, organisasi mahasiswa yang memiliki hak dan ruangnya untuk menuangkan argumen dalam berita atau membahas informasi mengenai suatu isu tertentu dan dibagikan ke khalayak umum. Baik dari perspektif sebuah pers mahasiswa (pro dan kontra dari isu), atau pandangan secara umumnya,” ujar Faris. M Rashif selaku Pemimpin Umum persma Genera (persma Fakultas Ilmu Pertanian Unpad).

Posisi persma mengawal isu yang ada
Dalam pembelajaran mengenai kode etik jurnalistik, dijelaskan bahwa jurnalistik haruslah memerhatikan keberimbangan dalam pemberitaan yang disajikan pada khalayak. Hal ini yang coba diterapkan oleh pegiat-pegiat persma di Unpad.

”Persma seharusnya tidak memihak kepada kedua pihak. Persma perlu independen. Dan berpihak kepada fakta serta data yang terkonfirmasi kebenarannya,” ujar Hilda kala ditanya perihal posisi persma dalam memberitakan setiap isu kampus yang ada.

Aldino Prayoga seorang mahasiswa jurnalistik fikom Unpad mengatakan, keberadaan persma sebagai watchdog dalam skala yang kecil khususnya di kampus. Ia pun menambahkan keberadaan persma sebagai pengawas segala kebijakan yang ada, dan mengharapkan agar pemberitaan yang disajikan oleh persma bukan berita yang sembarangan dan dapat dipercaya oleh khalayak kampus khususnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER