Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah kamu pipis di kolam renang. Mungkin kamu tidak pernah melakukan (Atau jangan-jangan pernah?), tapi ada lho orang yang melakukannya. Nah, ilmuwan baru-baru ini menemukan cara untuk mendeteksi apakah air kolam mengandung urin atau tidak.
Sebetulnya, apa dampak negatif kalau pipis di kolam renang? Urin, menurut Lindsay Blackstock, analis kimia dari Universitas Alberta di Edmonton, Kanada, sebetulnya steril. Sepanjang kamu sehat.
Tapi masalahnya, air kolam renang biasanya mengandung
chlorine untuk membunuh kuman. Nah masalah baru muncul saat urin bercampur dengan
chlorine tadi.
Percampuran
chlorine dan urin melahirkan banyak zat kimia baru. Kebanyakan sih tak berbahaya, kecuali satu yang disebut
trichloramine. Zat inilah yang menyebabkan iritasi.
Mengenali zat yang satu ini mudah kok. Kamu akan mencium aromanya saat mendekati kolam renang. Jadi, menurut pakar, bau kolam renang sebetulnya bukan dari
chlorine tapi dari zat ini.
Trichloramine ini yang bikin mata kamu memerah saat menyelam tanpa pelindung. Ia juga bisa menyebabkan iritasi di paru-parumu. Kalau makin banyak yang kencing, makin banyak pula kadar
trichloramine dan ini berbahaya bagi kesehatanmu.
Belum ada cara sederhana untuk memeriksa apakah air kolam mengandung
trichloramine. Kalau kamu pernah mendengar bahan kimia yang bisa mengubah warna air kolam saat kamu kencing, percayalah itu cuma mitos.
Nah, ilmuwan baru-baru ini menemukan bahan yang bisa mendeteksi kencing secara aman. Namanya
acesulfame potassium. Ini adalah kandungan pemanis buatan yang banyak dipakai pada makanan dan minuman.
“Ia tak mengandung sumber alami dan sangat stabil,” kata Blackstock, seperti dikutip sciencenewsforstudents.org.
Zat ini tak akan dicerna oleh tubuh kita. Itulah kenapa ia dipakai sebagai pemanis buatan dan rendah kalori juga. Dan, zat ini hanya akan meninggalkan tubuh melalui urin.
Untuk mengecek apakah kolam mengandung urin, cukup dengan mengecek kadar zat ini di air kolam.
Intinya sih, sebaiknya janganlah kencing di kolam renang.