Panas dari Kompor di Tangan Mahasiswa Ini Jadi Listrik

CNN Indonesia
Selasa, 08 Agu 2017 14:45 WIB
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas 17 Agustus Surabaya menciptakan kompor yang bisa menghasilkan listrik. Bagaimana cara kerjanya?
Ilustrasi (Foto: morgueFile/mconnors)
Surabaya, CNN Indonesia -- Mahasiswa Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Didit Triwidodok menciptakan Kompor Termoelektrik Generator (TEG) yang bisa menghasilkan energi listrik.

"Kompor ini fungsinya untuk memasak, dan penghasil listrik yang dialirkan ke baterai atau aki. Jadi, energi yang tersimpan bisa dipakai pada waktu lain ketika kompor sedang tidak digunakan," ujar Didit di kampus Untag Surabaya, seperti dikutip Antara, Senin (7/8).

Didit mengaku, ide menciptakan kompor ini bermula dari terbuangnya suhu panas yang diciptakan oleh kompor ketika sedang memasak. Ia pun mulai berinovasi untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan kompor dengan mengubahnya menjadi energi listrik.

Ia memanfaatkan teknologi termoelektrik yang berfungsi menghasilkan listrik melalui perbedaan temperatur yang dihasilkan dari pertemuan suhu panas dan dingin. Cara kerjanya, ketika ada perbedaan panas di antara kedua sisi, maka akan timbul tegangan pada dua kutub.

"Listrik berasal dari perbedaan temperatur yang dihasilkan. Sisi panas TEG menerima panas dari kompor, kemudian sisi dinginnya dialiri air dingin yang dipompa ke atas, dengan kondisi tersebut keluarlah tegangan dari kedua kutubnya," kata Didit.

Dia menyatakan kompor temuannya ini mampu menghasilkan daya listrik sebesar 43 Watt yang untuk saat ini mampu mengaliri listrik pada lima lampu LED.

Kendala terbesarnya, kata dia, saat penciptaan ada pada waktu riset, juga biaya pribadi untuk pembuatan kompor yang mencapai Rp8 juta. Selain itu, dia juga cukup kesulitan dalam menentukan desain kompor buatannya ini.

Dalam kesempatan yang sama, dosen pembimbing Didit, Aris Heri Andriawan mengatakan, inovasi mahasiswanya ini bagus dalam memanfaatkan energi panas yang yang sia-sia ketika hanya digunakan untuk memasak saja.

Aris mengatakan, inovasi-inovasi seperti ini harus dikembangkan lagi, mengingat pentingnya penghematan energi listrik.

"Sekecil apapun kita harus mulai berhemat, melakukan inovasi-inovasi, seberapapun harus menjadi bentuk energi listrik yang bisa dimanfaatkan," ujar Aris.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER