Mahasiswa ITS Ciptakan Mesin Pemurni Garam

CNN Indonesia
Rabu, 09 Agu 2017 07:31 WIB
Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November telah menciptakan mesin pemurni garam menjadi garam industri. Bisakah membantu mengatasi kelangkaan garam?
Ilustrasi garam (Foto: Thinkstock/baramee2554)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir-akhir ini kelangkaan garam menjadi pembicaraan publik. Kalau produksi garam lokal bisa ditingkatkan, mungkin bisa jadi solusi.

Baru-baru ini lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berhasil menciptakan mesin untuk memurnikan garam krosok (kasar) menjadi garam industri.

Alat yang diciptakan Nur Imam Ahmadi bersama Syamsul Rizal, Annisa Widowati, Alam Firmansyah, dan Rachmat Sandryan itu mampu memurnikan garam secara otomatis.

Nur mengatakan tingkat kemurnian garam krosok masih rendah dan masih banyak mengandung zat yang mengotori garam sehingga belum mampu dijadikan sebagai garam industri.

"Alat ini menghasilkan garam dengan persentase zat pengotor hanya 0,06 persen," ujar Nur, seperti dikutip Antara, Selasa (8/8).

Pemurnian garam berlangsung selama dua sampai tiga jam dengan kapasitas mesin 3 kilogram.

Untuk prosesnya, awalnya garam dimasukkan tabung, kemudian dicampur air lalu diberi zat kimia NaOH, Na2CO3, dan PAC. Tiga zat kimia tersebut akan mengikat kotoran.

Hasilnya adalah garam bersih berada di atas sedangkan zat mengotori akan mengendap di bawah.

Larutan garam bersih lalu disaring di tabung lain. Setelah dipanaskan, kristal garam dapur akan terbentuk.

"Bila ini terus dikembangkan, maka hasil inovasi ini bisa bermanfaat bagi petani dan pemerintah tentunya," kata Nur.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER