Ini Sumpah Pemuda (Ku), Mana Sumpah Pemuda (Mu)?

Jemima Isakh | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 17:18 WIB
Seharusnya para pemuda yang hidup di zaman ini harus meneruskan perjuangan para pemuda terdahulu, namun dengan cara yang berbeda.
Ilustrasi
Jakarta, CNN Indonesia --
SOEMPAH PEMUDA


Kami poetra dan poetri Indoneisa mengakoe bertoempah darah jang satoe, Tanah Air Indonesia

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, Bangsa Indonesia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami poetra dan poetri Indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia

Djakarta, 28 Oktober 1928

Sumpah Pemuda merupakan keputusan dari kongres pemuda kedua yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 1928 sampai 28 Oktober 1928 di Jakarta. 

Sumpah Pemuda dibuat dari semangat para pemuda yang telah ratusan tahun berada di bawah jajahan bangsa lain. Merasa sebeban sepenanggungan, para pemuda bertekad untuk bersatu dalam meraih kemerdekaan Indonesia.

Sumpah Pemuda ditujukan untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme pada seluruh pemuda Indonesia. Pada saat-saat tertindas sebelum Indonesia merdeka, rasa nasionalisme dapat dengan mudah tumbuh didorong dengan semangat untuk merdeka dari jajahan bangsa lain. 

Pada tahun 1928, Sumpah Pemuda berhasil menumbuhkan rasa nasionalisme pada para pemudi maupun pemuda bangsa Indonesia. Namun di tahun 2015 ini rasa nasionalisme pada pemuda bangsa jelas sudah sangat memudar.

Rasa bangga untuk menjadi orang Indonesia sudah sangat sulit untuk ditemukan pada jiwa para remaja. Negara Indonesia yang masih berkembang pada saat ini, membuat para pemuda tidak memiliki rasa bangga terhadap negaranya sendiri. 

Padahal untuk membangun Indonesia menjadi negara maju, diperlukan ambisi daripada generasi muda penerus bangsa. 

Pada saat ini Indonesia sudah mendapatkan kemerdekaan yang dahulu diidam-idamkan. Pemuda yang hidup di zaman ini tidak pernah merasakan perjuangan para pejuang terdahulu. Mungkin karena itulah para remaja zaman sekarang kurang dapat menghargai Tanah Air sendiri.

Menurut saya, seharusnya para pemuda yang hidup di zaman inilah yang meneruskan perjuangan para pemuda terdahulu namun dengan cara yang berbeda. 

Di zaman modern ini, perjuangan sudah tidak lagi dilakukan dengan darah, perjuangan yang seharusnya dilakukan adalah dengan mengharumkan nama Bangsa Indonesia. 

Membawa nama bangsa menurut saya sudah bukan lagi hanya bisa lewat kegiatan-kegiatan seperti atlit nasional, memenangkan olimpiade, dan lain-lain. Dengan menjadi seseorang yang ahli di bidangnya dan membuat sesuatu dari keahliannya untuk bangsa Indonesia juga sudah merupakan bentuk usaha untuk memajukan bangsa Indonesia. Jadi sekarang ini, membawa nama bangsa melalui bidang kreatif juga sangat dapat dilakukan.

Selain itu, rasa ingin tahu yang disertai sikap kritis juga saya rasa masih kurang dimiliki oleh para remaja masa kini. Kritis terhadap kondisi negara merupakan salah satu bentuk semangat para pemuda. Seharusnya para generasi mudalah yang memperhatikan kondisi negara pada saat ini. Masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda, bagaimanakah masa depan bangsa ini apabila generasi penerusnya tidak mengetahui apa-apa tentang kondisi negara sendiri.

Jadi, menurut saya generasi muda zaman sekarang harus mau melanjutkan perjuangan para pembuat Sumpah Pemuda. Perjuangan yang sudah tidak lagi memerlukan darah untuk dikorbankan. 

Perjuangan yang sudah dimudahkan dengan segala bentuk kemajuan teknologi. Indonesia tidak bisa hanya berhenti sampai negara berkembang, Indonesia sebagai negara dengan kaya sumber daya alam maupun manusia sangat memiliki kemampuan untuk menjadi negara maju. Indonesia telah dianugerahi sebagai negara yang sangat kaya, jangan sampai kita sebagai penghuni yang seharusnya paling mengerti potensi yang dimiliki Tanah Air menyia-nyiakan apa yang telah ada di depan mata. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER