Sains di Balik Kalkun yang Dagingnya Enak

CNN Indonesia
Jumat, 04 Des 2015 09:04 WIB
Daging kalkun rasanya enak. Tapi untuk kamu ketahui, ada banyak sains di balik tubuh unggas yang biasa disantap saat Thanksgiving itu. Apa saja?
Ilustrasi (CNNIndonesia/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada akhir November lalu ada peristiwa bernama Thanksgiving Day. Entah kalian merayakannya atau tidak, yang jelas kalau bicara Thanksgiving, kita pasti tahu makanan yang biasa disantap saat itu, yaitu kalkun.

Mau tahu, sains di balik kalkun? Kita simak yuk, seperti dirangkum dari Live Science:

1. Janggut
Kalau kalian lihat kalkun, ada kan semacam janggut yang tumbuh di dadanya dan menjuntai sampai ke tanah? Nah itu disebut dengan filoplumes. Ini ternyata punya fungsi sensorik lho. Jadi, gerakan janggut ini bisa mengirimkan sensor kepada pusat saraf si kalkun kalau-kalau bulu-bulunya butuh penyesuaian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Berevolusi dari dinosaurus
Tulang garpu di tubuh kalkun berfungsi sebagai pegas dan penyimpan dan pelepas energi saat kalkun mengepakkan sayap. Tulang garpu ini menunjukkan kalkun berevolusi dari sekelompok dinosaurus. Kalian tahu, keberadaan tulang garpu terlacak sampai 150 juta tahun lalu, pada sekelompok T-rex dan Velociraptor.

3. Tidur di pohon
Lantaran bobotnya yang berat, bisa sampai 17 kilogram, banyak yang mengira kalkun hidup di permukaan tanah saja. Itu salah. Kalkun ternyata lebih memilih tidur di cabang pohon untuk menghindari predator.

4. Tidak Berkotek
Kalkun betina ternyata tidak berkotek seperti ayam. Sedangkan kalkun jantan berkokok dengan suara yang unik untuk menarik perhatian pasangannya.

5. Bikin ngantuk
Kamu tahu, makan kalkun bikin ngantuk lho. Soalnya ia mengandung tryptophan, semacam asam amino yang digunakan tubuh untuk membuat serotonin, sebuah pengirim pesan ke pusat saraf untuk membantu kita tidur.

6. Bisa terbang
Seperti yang sudah disebut di poin kedua, kalkun bisa mengepakkan sayap dan terbang lho. Tapi memang pendek saja jangkauan terbangnya dan itu umumnya kalkun liar saja. Kecepatan terbangnya bisa mencapai 89 kilometer per jam. Sedang kalkun yang biasa kalian makan adalah tipe kalkun pedaging yang memang bobot tubuhnya cukup berat sehingga dia tak mampu mengangkatnya ke angkasa.

7. Pandangan periskopik
Dengan mata di sisi kepala, kalkun punya pandangan periskopik. Dia bisa melihat ke 360 derajat dengan memutar kepala. Ini membuat penglihatan kalkun sangat bagus dan awas.

8. Berubah warna
Ketika kalkun ketakutan, senang bukan main, atau sedang sakit, warna kulit kepalanya berubah. Dari yang tadinya merah muda pucat atau keabu-abuan, menjadi merah terang atau jadi putih atau biru.

9. Ada batu di perutnya 
Hati-hati, jangan sampai termakan ya. Di perut kalkun, ada bagian bernama gizzard yang berisi batu yang ditelan kalkun. Disebut juga gastrolith. Batu ini berfungsi menggiling makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan kalkun, karena burung ini tak punya gigi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER