Kamu Menguap? Bisa Jadi Kamu Orang yang Berempati Tinggi

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2016 07:38 WIB
Menguap tidak selamanya berarti kita sedang mengantuk lho ya. Bisa jadi itu adalah tandanya kamu adalah orang yang berempati tinggi. Kok bisa?
Ilustrasi (Thinkstock/Marina Bartel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menguap tidak selamanya berarti kita sedang mengantuk lho ya. Bisa jadi itu adalah tandanya kamu adalah orang yang berempati tinggi. Kok bisa?

Menguap atau brainstem-mediated bodily response adalah tindakan refleks dari kegiatan menghirup udara dan peregangan di gendang telinga diikuti oleh kegiatan menghembuskan napas. Seringkali kita menguap karena lelah akan suatu pekerjaan bahkan bisa jadi kita menguap sebagai tanda memiliki empati yang tinggi.

Para ilmuwan percaya bahwa menguap yang menular merupakan tanda orang tersebut sangat tertarik pada pikiran dan perasaan lawan bicara atau orang yang ada di dekatnya. Hasil ini diperoleh peneliti Italia yang mengamati lebih dari 100 pria dan wanita dari empat benua saat berangkat bekerja, makan di restoran, dan duduk di ruang tunggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika salah satu sukarelawan menguap, para peneliti mencatat apakah ada orang dalam jarak 10 kaki yang tertular, yaitu menguap dalam tiga menit berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ras dan jenis kelamin tidak berpengaruh pada dorongan menguap.

Tapi, menguap lebih banyak disebabkan seberapa dekat dua orang tersebut. Menguap yang menular paling mungkin terjadi di antara anggota keluarga, lalu teman-teman, kemudian kenalan. Menurut studi yang ada bisa jadi menguap memang merupakan tanda seseorang berempati tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tingkat empati tinggi cenderung untuk lebih mudah tertular saat melihat orang lain menguap. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER