Kekurangan Pendidikan Seks di Indonesia

Luthfia Noor A. J. | CNN Indonesia
Kamis, 17 Mar 2016 07:30 WIB
Pendidikan mengenai seks merupakan pencegah penting bagi hubungan seks sebelum menikah dan kehamilan di luar nikah. Tapi di sini masih ditabukan.
Ilustrasi (robarmstrong2/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia sebagai negara berkembang, masih mempunyai kekurangan dalam salah satu bidang yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal tersebut adalah pendidikan mengenai seks.

Padahal pendidikan mengenai seks merupakan pencegah penting bagi hubungan seks sebelum menikah dan kehamilan di luar nikah. Kurangnya pendidikan mengenai seks ini membuat angka orang yang melakukan seks pra-nikah, yang tertular penyakit menular seksual dan orang yang hamil di luar nikah meningkat setiap tahunnya.

Pendidikan seks di Indonesia masih terbilang sangat kurang dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Hal ini dikarenakan segala sesuatu mengenai seks dan yang berkaitan dengan seks masih dianggap tabu di negara ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah angka yang kian meningkat nampaknya belum bisa menjadikan hal tersebut sebagai prioritas.

Kelemahan dari pendidikan seks di Indonesia salah satunya yaitu pada sekolah-sekolah, yang diajarkan hanyalah fungsi organ reproduksi. Para guru tidak menjelaskan mengenai nilai-nilai penting mengenai apa yang terjadi jika para muridnya melakukan hubungan seks pra-nikah.

Padahal sekolah merupakan tempat di mana para murid menuntut ilmu dan belajar mengenai banyak hal tentang dunia ini. Ditambah lagi pendidikan mengenai seks hanya diajarkan di sekolah. Sehingga para murid hanya mengetahui fungsi dari organ-organ tertentu tanpa mengetahui bahayanya jika mereka melakukan hubungan tersebut.

Kelemahan lainnya terdapat pada orangtua dari remaja-remaja. Dalam keluarga, orangtua akan sangat canggung bila telah menyinggung sesuatu yang berkaitan dengan seks. Contohnya jika sedang menonton televisi dan muncul adegan di mana sang tokoh utamanya berciuman atau melakukan hubungan seksual, orangtua cenderung menghindari menonton hal tersebut dibandingkan menjelaskan atau memberikan pelajaran kepada para anaknya. Hal tersebut membuat anak penasaran dan akan mencari tahu lebih banyak tentang hal yang berbau seksual.

Kekurangan yang terakhir yaitu di Indonesia, para murid diajarkan bahwa melakukan hubungan seksual dengan pasangan hanya bertujuan agar orang bisa mendapatkan keturunan saja. Tidak pernah dibahas bahwa ada pula orang yang melakukan hubungan hanya untuk bersenang-senang saja. Sehingga mereka akan berpikiran bahwa jika telah melakukan hubungan seksual tersebut, mereka pasti akan menuju ke jenjang yang lebih serius dari sebelumnya. Padahal, pada kenyatannya masih banyak orang yang melakukannya untuk kesenangan.

Kekurangan mengenai pendidikan seks di atas perlu diperbaiki sehingga angka orang yang melakukan hubungan seks pra-nikah dan orang yang hamil di luar nikah dapat berkurang pada tahun-tahun selanjutnya.

Dalam masalah-masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa kurangnya pendidikan seks disebabkan juga oleh betapa pasifnya peran orangtua dan guru dalam pembelajaran mengenai pendidikan seks.

Untuk mengatasinya, penyuluhan untuk orangtua dan guru perlu dilakukan sehingga murid dan anak-anak dapat mempelajari pendidikan seks dengan baik dan tidak melakukan hal yang akan merugikannya di masa yang akan datang. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER