Jakarta, CNN Indonesia -- Mungkin ada banyak orang yang merasa jenuh ketika belajar tentang fisika, entah karena merasa sulit atau tidak tertarik. Kali ini kita tidak akan membahas tentang fisika lebih jauh, namun kita akan mengenal salah satu ilmuan yang namanya besar berkat fisika.
Sir Isaac Newton merupakan ilmuan yang identik dengan gaya gravitasinya. Tapi ada cerita populer mengenai Newton dan buah apel.
Jadi, Newton disebut sedang duduk di bawah sebuah pohon apel sebelum sebutir apel jatuh dan menimpa kepalanya. Kemudian tiba-tiba bisa mencetuskan hukum universal mengenai gravitasi, yang menjadikannya ilmuan berpengaruh pada abad ke-17.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi apakah sesederhana itu? Semudah itu untuk memahami fisika, bahkan menjadi ilmuwan yang hebat?
Cerita tentang apel ini adalah sebuah aprokrif lho ya, cerita yang diragukan kebenarannya.
Menurut Wiliam Stukeley seorang arkeolog yang menulis biografi Newton di tahun 1752, ceritanya tak begitu. Stukeley mengisahkan, suatu hari, setelah makan malam, Newton keluar untuk minum teh di kebun.
Lalu ia mendapati buah apel jatuh tegak lurus dari pohonnya, sehingga muncul pertanyaan dalam benaknya sendiri. Dari pertanyaan-pertanyaan itulah kemudian Newton banyak belajar dan akhirnya melahirkan banyak teori fisika dan penemuan-penemuan.
Tapi kalian tahu, Sir Isaac Newton itu terlahir prematur dan tubuhnya kecil pada 1642 di Woolsthorpe, Inggris. Ayahnya meninggal sebelum ia dilahirkan dan Newton dibesarkan oleh neneknya.
Newton dikatakan tidak berprestasi dalam studinya. Dia sempat belajar hukum di Trinity College Cambridge dan banyak menulis jurnal tentang ide-idenya.
Awalnya Newton membeli buku tentang subjek yang tidak dipahaminya, sehingga Newton mempelajari fisika matematika, optik dan astronomi secara otodidak untuk memahaminya. Ia harus belajar sendiri karena kampusnya Cambridge pada saat itu sedang ditutup karena wabah black death.
Saat itulah Newton menyelesaikan tiga hukum gerak dan mendapatkan gelar masternya.
Newton juga tertarik pada disfraksi cahaya, yang menurutnya cahaya putih terdiri dari spektrum warna. Hal tersebut dibuktikannya dengan pembiasan cahaya menggunakan prisma.
Konsep gravitasi universal, gaya sentrifugal dan gaya sentripetal ia ungkapkan dan hingga saat ini masih menjadi bahan ajar untuk kita di sekolah. Newton juga identik dengan ungkapannya:
“Sebuah benda akan tetap dalam keadaan inersia kecuali ditindaklanjuti oleh kekuatan. Hubungan antara percepatan dan diterapkan gaya adalah F = ma. Untuk setiap aksi ada reaksi sama dan berlawanan”.
Teori gravitasinya memang mengangkat nama Newton. Namun Newton juga membuat penemuan fisik. Ia menciptakan lensa untuk teleskop. Newton juga mengembangkan langkah-langkah anti pemalsuan untuk koin.
Tapi penemuan yang tidak kalah berpengaruah adalah penemuan kalkulus. Adanya matematika dan aljabar tidak cukup menjawab pertanyaan yang ada di kepala Newton, sehingga ia menciptakan kalkulus.
Kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang menjelaskan sifat dasar fisik alam semesta seperti gerakan planet dan molekul. Newton berhenti meneliti pada 1679 karena memiliki gangguan saraf. Ia sempat menjadi anggota parlemen Inggris pada 1693 sebelum pensiun dan tutup usia pada 1727.
(ded/ded)