Jakarta, CNN Indonesia -- Di pedalaman hutan Kalimantan, yang termasuk ke dalam wilayah Malaysia, ternyata hidup sejenis kucing hutan bercorak totol yang langka. Binatang ini termasuk binatang pemalu yang banyak menghabiskan waktunya di pepohonan.
Kucing bercorak totol itu,
Pardofelis marmorata, adalah binatang yang sangat pemalu. Untuk melacak hewan ini, ilmuwan memasang perangkap kamera di delapan hutan dan dua perkebunan sawit di Sabah, Malaysia. Setelah empat bulan menunggu, kamera yang mengandalkan sensor inframerah itu akhirnya merekam keberadaan hewan tersebut. Kebanyakan berada di kawasan hutan dataran rendah yang belum rusak dan ada sedikit di daerah yang sudah terbuka.
“Kami mendapati bahwa kucing totol ini masih bisa bertahan hidup di hutan yang dibalak,” kata pemimpin studi itu, Andrew Hearn. Dia ini adalah kandidat doktor dari Wildlife Conservation Research Unit di Universitas Oxford, Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum banyak diketahui soal kucing hutan ini. Mereka hidup di hutan yang terbilang lebat dan jarang terlihat manusia, kecuali melalui perangkap kamera. Berdasarkan daftar Union for Conservation of Nature’s (IUCN), populasi hewan ini sebetulnya hampir terancam karena kehilangan habitat dan perburuan liar.
Dari penelitian mereka di Kalimantan itu, diketahui bahwa di area konservasi di Lembah Danum ada 19,5 ekor kucing per 100 kilometer persegi. Di Bukit Tawau hanya tujuh ekor per 100 km persegi. Sedangkan di Cagar Alam Tabin ada 10 ekor per 100 km.
Penelitian yang dimuat di jurnal PLOS ONE edisi Rabu (23/3) ini membuktikan, di area hutan yang belum terjamah manusia, populasi kucing bercorak totol ini lebih tinggi.
(ded/ded)