Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang manusia kalau dilihat secara abstrak itu seperti sebuah kantung yang di dalamnya terdapat ratusan juta atom.
Menurut seorang ilmuwan bernama Neil Shubin, atom yang paling banyak ditemukan pada manusia adalah H (hidrogen) dan O (oksigen). Tentunya ini bukan hal yang mengagetkan, karena 2 H dan O menghasilkan H2O alias air, dan manusia adalah makhluk yang sangat lembab, terutama saat kita baru lahir.
Kamu tahu, bayi yang baru lahir itu mengandung 78 persen air, lho! Kalau dibandingkan dengan sayur yang kaya mineral, presentasi air yang terkandung dalam seorang bayi itu cuma berbeda 5 persen dari kentang, yang mengandung 80 persen air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut Dr. Jeffrey Utz, seorang ahli anak dari Allegheny University, satu tahun setelah kelahiran bayi, kandungan air yang terdapat dalam diri bayi berkurang menjadi 65 persen.
Semakin dewasa, maka semakin berkurang kandungan air. Pada laki-laki dewasa terkandung 60 persen air, pada perempuan dewasa 55 persen karena dalam tubuh perempuan lebih banyak ditemukan lemak, dan pada manula hanya sekitar 50 persen.
Meskipun secara teori seperti itu, ada beberapa variasi juga. Orang yang badannya berotot memiliki kandungan air yang lebih dari yang tidak berotot, karena dalam jaringan otot terdapat air. Sebaliknya, orang yang gemuk tidak memiliki banyak air karena mereka memiliki banyak sel lemak yang tidak lembab.
Kalau dirinci lagi, otak, paru-paru, jantung, hati dan ginjal mengandung jaringan terbasah – mengandung antara 65 sampai 85 persen air. Tulang, tentu saja kering, tapi punya air sekitar 31 persen. Ada juga air yang berada di antara sel, tetapi hanya sebagian kecil dari H2O adalah darah.
Mungkin kamu selama ini mengira, sebagian besar air di dalam diri berada di dalam pembuluh darah. Sebenarnya, air tersimpan dalam ratus ribuan sel kecil.
(ded/ded)