Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah berita menyedihkan datang, Selasa (5/4) dini hari. Najaq, badak Sumatera yang ditemukan di Kutai Barat, Kalimantan Timur, mati.
Tim dokter hewan yang memeriksa satwa langka itu mengatakan, Najaq mati diduga akibat infeksi parah di kakinya. Badak ini ditemukan terkena tali jerat yang tembus sampai ke dalam kulit.
Najaq adalah badak berusia sekitar 10 tahun. Dia pertama kali tertangkap kamera jebak pada akhir Oktober 2015. Di kamera terlihat ada jerat tali di kaki belakangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak terlihat di kamera, tim gabungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Taman Safari Indonesia, Yayasan Badak Indonesia, IPB, dan WWF, mencari-carinya untuk melepaskan tali itu.
Najaq baru ditemukan pada 12 Maret lalu. Tim dokter langsung mengobatinya. Kondisinya sempat membaik. Tapi diduga masih ada infeksi di kakinya.
“Pengobatan yang diberikan tim dokter hewan sempat direspons positif. Namun memang luka di kaki kirinya parah dan menyebabkan infeksi,” tutur Drh. Muhammad Agil.
Badak sumatera (
Dicerorhinus sumatrensis) adalah satu dari dua spesies badak yang statusnya terancam punah di Indonesia. Di alam liar diperkirakan tinggal 100 ekor saja, umumnya di Pulau Sumatera.
Keberadaan badak Sumatera di Kalimantan sebelumnya sudah dianggap punah. Ditemukannya Najaq mengindikasikan masih ada badak Sumatera di pulau itu.
(ded/ded)