Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi pencinta seni nama Michaelangelo tidaklah asing. Ia adalah seorang pengukir, pelukis dan arsitek yang telah menciptakan berbagai macam karya yang mencengangkan.
Karyanya begitu luar biasa sehingga terus dikagumi. Salah satu karya mengagumkan yang ia ciptakan adalah kapel Sistine chapel.
Terletak di Vatikan, kapel megah ini berada di lingkungan kediaman resmi Paus. Awalnya, langit kapel ini hanya dihiasi warna biru dengan hiasan bintang. Tetapi, Michaelangelo memberikan ide kepada Paus Julius II di tahun 1508 untuk menghiasinya dengan gambar perjanjian lama dalam Alkitab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghiasi langit kapel ini, michaelangelo menggunakan teknik cat fresco. Teknik ini tidaklah mudah dan pada jamannya digunakan oleh para pelukis.
Teknik ini mencampurkan pasir dan jeruk limau yang dioleskan pada dinding sebelum dicat dengan warna. Mereka harus cepat melukiskannya sebelum campuran tersebut mengering. Kalau campuran mengering, warna pada lukisan akan menjadi permanen. Teknik ini telah digunakan oleh bangsa mesir jauh sebelumnya.
Saat melukiskan langit kapel ini, ia memaksakan dirinya untuk bekerja tanpa henti. Banyak yang menduga ia mengalami berbagai penyakit dan pergeseran tulang karena ia terus mendongak keatas dalam melukiskan langit ini.
Sebelum Michaelangelo menyelesaikan karyanya, Paus Julius II sangat ingin melihat karyanya dan memperlihatkannya kepada rekan-rekannya. Meski baru setengah jadi, Paus memerintahkan Michaelangelo untuk menurunkan tiang penyangga yang ada dan membuka kapel untuk umum. Pada awalnya Michaelangelo menolak, tetapi Paus memaksanya untuk melakukannya.
Meskipun belum rampung, langit kapel ini begitu megah dan indah. Bahkan bagi kita yang melihatnya saat ini tak menyangka bahwa karya ini belum sepenuhnya selesai.
(rkh/rkh)