Jakarta, CNN Indonesia -- Perkemahan Madrasah Nasional di Pantai Liang, Kabupaten Maluku Tengah, mengambil tema yang khusus. Di perkemahan anggota Pramuka dari gugus depan yang berbasis di sekolah madrasah ini mengkampanyekan gerakan anti narkoba.
Perkemahan itu berlangsung mulai Rabu (25/5) kemarin. Dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ada total 2.000 anggota Pramuka yang mengikutinya.
Menteri Agama mengatakan, wilayah timur Indonesia yang menjadi lokasi perkemahan, mengandung sumber daya alam yang luar biasa. Tapi semua itu tiada artinya kalau sumber daya manusia dirusak oleh narkoba dan pornografi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jadi Pramuka dengan Dasa Dharmanya jangan hanya kita bacakan saat upacara, tetapi juga kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Menteri Agama.
Sementara itu Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Bidang Perencanaan Pengembangan dan Kerjasama, Kak Marbawi mengatakan, Pramuka semakin menjadi pilihan generasi muda.
Kak Marbawi juga mengajak kepada seluruh peserta untuk mempromosikan produk lokal, pariwisata, kuliner dan budaya Indonesia di media sosial.
“Generasi sekarang memiliki kelebihan ketimbang generasi sebelumnya, karena generasi sekarang memiliki medsos, Nah medsos ini harus digunakan untuk kepentingan Indonesia,” ujar Marbawi.
Tokoh lain yang berbicara adalah Gubernur Maluku Said Assagaff. Dia menjelaskan tentang sejarah panjang Maluku dan rasa bangganya atas dipilihnya Ambon sebagai tuan rumah kegiatan nasional ini.
“Sengaja kita pilihkan lokasi perkemahan di tepi pantai, agar generasi muda kita semakin dekat dengan visi maritim bangsa kita,” ungkap Said Assagaff.
Tahun ini, PPMN diikuti oleh siswa-siswi madrasah tsanawiyah atau golongan pramuka penggalang dari 33 provinsi yang masing-masing provinsi mengutus 20 siswa sebagai peserta PPMN. Kemah ini berlangsung sampai 28 Mei 2016.
Setelah acara pembukaan, dilakukan pelepasan tukik ke laut dengan harapan memecahkan rekor MURI. Sebanyak 3.047 ekor tukik dilepaskan ke laut pada hari itu.
(ded/ded)