Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini perdagangan ASI secara online tampak marak. Tidak hanya terjadi di Amerika, China dan Inggris, nampaknya perdagangan tersebut mulai memasuki Asean.
Sebagai makanan penuh gizi bagi bayi, banyak pihak merasa terbantu dengan adanya tren penjualan ASI. Tetapi coba cermati lagi, meminum asi dari sumber yang tidak diketahui dapat berdampak sangat berbahaya.
Penelitian Inggris dari Queen Mary University of London mengungkapkan, terdapat 93 persen ASI yang dijual online terdeteksi mengandung bakteri yang disebabkan oleh peralatan pompa yang tidak steril.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Amerika, 7 dari 8 sampel susu yang beredar dijejaring online tidak layak dikonsumsi oleh bayi. Berdasarkan hasil laboratorium 87 persen susu tersebut terinfeksi bakteri berbahaya.
Belum lagi resiko penyebaran penyakit menular melalui ASI, seperti hepatitis B dan HIV. ASI sangat rentan tercemar oleh bakteri, bahkan jika sterilpun cara penyimpanan yang ditidak benar dapat menimbulkan bakteri buruk.
Beberapa badan pengawas obat dan makanan di beberapa negara, telah menghimbau anjuran untuk menghindari membeli ASI secara online. Selain tidak aman, ASI tersebut juga berbahaya jika dikonsumsi oleh bayi. Bayi belum memiliki pertahanan imun yang kuat, sehingga rentan terserang penyakit.
(rkh/rkh)