Dampak Perubahan Iklim untuk Sumber Makanan

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jun 2016 08:41 WIB
Menurut United Nation Environment Programme (UNEP), cuaca ekstrem memberi dampak buruk pada sumber makanan manusia.
Ilustrasi cuaca buruk (Adhi Wicaksono/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut United Nation Environment Programme (UNEP), cuaca ekstrem yang menimpa bumi memberi peringatan serius terhadap tumbuhan. Ancamannya, tumbuhan yang menjadi sumber makanan dapat beralih fungsi menjadi racun.

Racun tersebut berasal dari akumulasi racun tumbuhan yang muncul karena adanya perubahan iklim. UNEP menyebutnya dengan istilah "poison chalice". Sebuah kondisi yang memaksa tumbuhan beradaptasi dengan kondisi alam agar tetap menghasilkan sumber makanan.

Sayangnya keadaan tersebut memaksa tanaman mengeluarkan zat yang bisa menjadi racun bagi manusia dan juga hewan. Salah satu zat yang terakumulasi adalah nitrat. Dalam jumlah yang banyak nitrat dapat menjadi toksin. Adapula zat yang lebih berbahaya yaitu hidrogen sianida.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri tumbuhan yang tercemar dampak perubahan iklim, jika dalam kondisi kondisi banjir atau basah: ada banyak jamur tumbuh pada biji tanaman.

Tumbuhan yang rentan mengumpulkan racun dalam makanannya adalah tumbuhan yang mampu berkembang dalam berbagai kondisi cuaca. Tumbuhan ini biasanya banyak ditemui di negara berkembang, seperti: singkong, maize, dan rami.

Dampak yang disebabkan karena paparan racun dari tumbuhan ini dapat menghambat pertumbuhan janin, mal nutrisi pada bayi hingga kekurangan kekebalan tubuh. Umumnya yang akan banyak berdampak pada fenomena ini adalah keluarga dari kalangan rendah yang mengandalkan asupan makanan dari hasil bumi. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER