Terapi Kejut untuk Bantu Anak Disleksia

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2016 17:21 WIB
Dokter di Roma meneliti penggunaan terapi kejut untuk membantu mengatasi masalah anak disleksia.
Ilustrasi anak membaca. (robarmstrong2/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gangguan terhadap perkembangan kemampuan baca-tulis disebut dengan disleksia. Nah, dokter di Roma telah meneliti sebuah metode khusus untuk mengatasi masalah tersebut.

Metode itu adalah memberikan kejutan listrik ringan. Ternyata percobaan terhadap metode itu berhasil mempercepat anak disleksia untuk membaca.

Dokter di Roma memberikan terapi kejut ringan melalui kabel yang dilekatkan di kulit kepala. Terapi diberikan selama 6 bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Percobaan dilakukan terhadap 18 anak di Rumah Sakit Roma Bambin Gesù Anak, bekerja sama dengan Santa Lucia Foundation dan Laboratorium Stimulasi Otak. Percobaan dipimpin oleh Dr. Deny Menghini.

Dr. Menghini menggunakan kejutan satu miliampere, yang sama kuatnya dengan listrik yang digunakan untuk lampu pohon natal.

Anak-anak yang diterapi tidak akan merasakan apa-apa. Hanya sedikit getaran. Terapi kejut tersebut di berikan 20 menit setiap minggunya.

Awalnya anak-anak tersebut akan kesulitan untuk mengeja dan membaca kata-kata baru. Namun setelah dilakukan terapi selama 6 minggu mereka mengalami percepatan hingga 60 persen.

Setelah 6 bulan kemudian peneliti yakin tidak akan ada efek samping seperti sakit kepala.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Restorative Neurology dan Neuroscience. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER