Minat Membaca yang Rendah

Syifa Nadya | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2016 14:36 WIB
Minat baca di Indonesia terbilang rendah. Apa penyebab dan solusinya?
Remaja membaca buku (CNN Indonesia/Deddy S)
Jakarta, CNN Indonesia -- Minat baca yang rendah rendah dikarenakan sistem sekolah yang memang salah. karena di dalam sekolah siswa diajarkan membaca kemudian menghapal, tanpa harus mengerti apa yang dibaca.

Lingkungan rumah juga berpengaruh karena terkadang orang tua mengajarkan anak untuk bisa baca, semakin rendah umur anak bisa membaca, semakin dibanggakan dan dipamerkan ke semua orang. Seharusnya, orang tua mengajarkan suka membaca bukan bisa.

Di Indonesia sendiri peringkat kedua membaca dihitung dari bawah. Menurut saya minat membaca rendah itu dikarenakan orang Indonesia inginnya gratisan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal mereka tidak tahu bagaimana royalti yang diberikan kepada penulis jika harga buku murah. Mereka hanya diberi 10 persen dari harga penulis, untuk negara diberi 15 persen.

Memang sangat tidak adil berbeda dengan para pedagang. Jika penghasilan di bawah Rp4,8 miliar maka hanya terkena 1 persen saja. Jika penulis bagaimana harganya atau penghasilannya tetap saja dipotong pajak 15 persen.

Betapa rendahnya penghasilan penulis. Tidak sesuai bagaimana pembuatannya. Bisa saja pembuatan hingga berbulan-bulan mengorbankan waktu tidur atau berpikir keras untuk berimajinasi.

Akan tetapi, mereka memang tidak demo seperti para buruh di aksi May Day. mereka sering meluapkan dengan tulisan yang mungkin entah dibaca atau tidak.

DPR sedang membuat sebuah UU tentang perbukuan. Menurut saya dalam UU Perbukuan tersebut harus dimasukkan soal perpajakan yang adil untuk para penulis.

Mungkin jika perpajakan buku adil, untuk harga buku juga tidak terlalu mahal. Sehingga membuat para peminat membaca makin naik.

Memang tantangan terbesar yang dilawan untuk zaman sekarang adalah soal gadget yang mendunia. Rata-rata orang tidak lepas dari gadget.

Bahkan ada orang yang tidak bisa atau akan gelisah jika baterai gadgetnya habis. Bisa kita lihat betapa pentingnya gadget untuk semua orang sehingga melupakan buku dan minat membaca sangat kurang. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER