Jakarta, CNN Indonesia -- Sepak bola merupakan olahraga yang digemari banyak orang. Walau begitu dapat dikatakan sepakbola merupakan olah raga yang cenderung sulit untuk menerima perubahan, termasuk teknologi.
Sebagai contoh, sepakbola baru menerapkan teknologi garis gawang pada dua tahun lalu, padahal olahraga lainnya yaitu tenis, menerapkannya lebih dahulu sejak kurang lebih sepuluh tahun yang lalu.
Selain teknologi garis gawang, sepak bola pun beberapa kali mengadopsi teknologi-teknologi yang dapat mempermudah serta membantu menyempurnakan suatu pertandingan, seperti vanishing spray.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vanishing spray merupakan alat semprot yang digunakan wasit untuk membuat batas pagar pagar betis atau pagar hidup agar tetap pada tempatnya dan tidak melakukan pergerakan.
Yang terbaru adalah teknologi pesawat tanpa awak alias drone. Pesawat ini dioperasikan tanpa pilot, dikendalikan menggunakan remote controller, dan di dalamnya terdapat semacam kamera.
Awalnya drone berfungsi untuk kebutuhan militer, sebagai alat pengintai serta menjalankan misi yang berisiko tinggi agar menghindari korban jiwa. Tetapi sekarang drone sudah bersifat komersial dan bisa digunakan oleh siapapun. Walaupun drone yang digunakan berbeda dengan drone militer.
Dalam sepakbola, drone sendiri sering digunakan oleh pelatih untuk melihat apakah strategi yang digunakannya sudah berjalan atau sudah bagus. Sebab jangkauan penglihatan drone yang lebih luas. Banyak pelatih di Eropa menggunakan jasa drone untuk membantu kinerjanya.
Selain berfungsi sebagai strategi, drone sudah mulai sering digunakan dalam pertandingan sepak bola untuk mengabadikan momentum. Karena alat ini memiliki kelebihan menjangkau sudut yang tidak bisa dijangkau oleh kamera biasa.
Di Indonesia sendiri, drone beberapa kali terlihat digunakan dalam turnamen Piala Presiden, hingga yang terakhir yaitu Piala Bhayangkara. Walaupun peranannya masih minim dan bersifat hanya pelengkap pertandingan.
Tentu jagad sepak bola dunia selalu menantikan kehadiran teknologi baru. Apa lagi ya?
(ded/ded)