Bekasi, CNN Indonesia -- Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dn akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.
Secara akademik memang anak-anak bisa mendapatkan pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah, meskipun sekarang ini pendidikan di sekolah gencar menerapkan sistem pembelajaran dengan kompetensi akademik, afektif, dan psikomotor. Namun dari sisi afektif peran keluarga tidak dapat terlepas begitu saja. Keluarga bertanggung jawab untuk menciptakan karakter yang baik bagi anak yang kemudian didukung oleh peran guru.
Sejatinya keluarga memiliki peran vital dalam pembentukan karakter seorang anak. Melalui pendidikan sejak dini keluarga terutama orang tua dapat mengajarkan anaknya bagaimana berperilaku yang baik dan mematuhi segala norma dan aturan yang berlaku sehingga perilaku anak tersebut tidak menyimpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika anak sudah mendapatkan pendidikan moral dari keluarganya maka hal tersebut dapat menjadi pondasi untuknya untuk melindungi diri dari hal-hal yang mengacamnya.
Di zaman seperti sekarang ini banyak orang tua yang salah dalam mendidik anak-anaknya. Mengapa salah? Karena anak-anak yang begitu di manjakan selalu dituruti kemauannya sehingga orang tua tidak bisa mengerem mana hal hal yang memang diperlukan anaknya mana yang tidak.
Selain itu banyak orang tua sekarang yang takut terhadap anak, anak jadi cenderung berperilaku bebas yang terkadang sampai membahayakan dirinya sendiri bahkan orang sekitar. Kemudian orang tua selalu menganggap anaknya menjadi korban acap kali ada masalah, memang anak tersebut adalah anak kita mana ada orang tua yang rela melihat anaknya disakiti. Namun kita juga harus melihat dari berbagai sisi anak tersebut tidak mungkin diperlakukan tidak wajar jika ia tidak melakukan kesalahan.
Dalam memberikan pendidikan kepada anak memang harus melalui beberapa proses, Karena biasanya anak tidak akan menelan mentah-mentah begitu saja ketika ia sedang diajarkan sesuatu, apalagi yang berkaitan dengan hal yang dilarang.
Anak tidak bisa hanya diberi tahu melakukan ini itu tidak boleh tanpa adanya alasan yang jelas, mereka terkadang harus diberikan bukti yang nyata dampak dari tindakan tersebut atau yang paling buruk memang mereka harus merasakan sendiri tapi sebelum terlalu jauh orang tua perlu menarik anaknya agar tidak terjerumus lebih dalam lagi dari perilaku menyimpang. Anak biasanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi semakin dilarang biasanya ia akan semakin penasaran dengan hal tersebut.
Untuk itu orang tua harus pintar dalam mengedukasi putra-putrinya, contoh dari hal-hal yang sederhana saja misalnya soal bahaya merokok, Orang tua bisa memberikan contoh gambar dampak dari merokok itu sendiri memperlihatkan bagaimana rokok bisa merusak tubuh kita dari kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya serta dijelaskan pula dampak buruk lainnya, sehingga anak akan berpikir berkali-kali untuk mencoba rokok.
Tetapi tidak menutup kemungkinan juga ketika kita sudah berusaha mengajarkan anak kita, lingkungan akan mempengaruhinya untuk mencoba-coba. Di sini orang tua perlu melakukan pengawasan yang eksklusif, sebelum terlambat tidak masalah jika di sini orang tua sedikit keras. Tanyakan bagaimana rasanya setelah ia melakukan hal tersebut dan kemudian coba alihkan perhatiannya pada hal-hal yang disukainya seperti olahraga, seni, dan lainnya lebih bagus kalau ia menghasilkan prestasi.
Memang di era sekarang seperti sekarang ini agak sulit memang dalam mendidik anak, banyaknya pengaruh dari luar merupakan salah satu penyebabnya. Untuk itu agar anak tetap berada pada jalan yang positif, orang tua harus membekalinya dengan nilai-nilai keagamaan, selain itu menciptakan kondusif juga salah satu modal untuk menciptakan kepribadian yang bagi anak, buatlah anak menjadi pribadi yang terbuka yang bisa menjadikan keluarganya sebagai tempat berkeluh kesah kemudian berikan solusi terbaik jika anak memang salah jangan terlalu cepat disudutkan ataupun mencari-cari pembenaran.
Komunikasi sangat penting di sini, sehingga anak juga bisa menyimpulkan bagaimana ia harus bertindak jika ia menghadapi masalah. Hal ini bisa juga dijadikan pembelajaran bagi dirinya.
(ded/ded)