Jakarta, CNN Indonesia -- Populasi orangutan Kalimantan (
Pongo pygmeaus) terus menurun selama beberapa dekade terakhir. Orangutan pun masuk ke dalam daftar spesies terancam punah menurut International Union for Conservation Nature (IUCN) pada pekan lalu.
Penurunan populasi orangutan terjadi akibat degradasi habitatnya dan perburuan liar di Indonesia dan Malaysia.
Di Kalimantan, menurut catatan WWF, orangutan kebanyakan hidup di luar kawasan yang dilindungi, seperti hutan industri, konsesi tambang, dan perkebunan. Penurunan populasinya juga terjadi akibat kebakaran hutan beberapa tahun terakhir. Di samping perburuan dan konflik antara orangutan dan penduduk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini, kata Arnold Sitompul, Direktur Konservasi WWF Indonesia, adalah pengingat kita bahwa perlindungan dan restorasi habitat orangutan adalah keharusan.
Beberapa langkah konservasi orangutan adalah pengelolaan populasi orangutan di area konsesi hutan dengan cara berkelanjutan. Konektivitas antar habitat harus diperhatikan supaya populasi orangutan bisa bertahan.
Kamu tahu, orangutan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem hutan. Mereka tidak hanya berlaku sebagai penyebar benih tetapi juga dengan membuat sarang di pepohonan, orangutan membuka celah agar sinar matahari dapat masuk melewati hutan tropis yang lebat.
Ada tiga subspesies orangutan Kalimantan:
-
Pongo pygmeaus pygmeaus, yang hidup di Sarawak dan Kalimantan Barat,
-
Pongo pygmeaus wurmbii di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, dan
-
Pongo pygmeaus morio di Sabah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
(ded/ded)