Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika melihat ke langit, apa yang kamu pikirkan? Apakah pernah bertanya-tanya mengapa langit berwarna biru? Bagaimana prosesnya hingga langit berwarna biru seperti yang kita lihat. Penjelasan ini mungkin akan membantu.
Semua berhubungan dari sinar matahari. Sinar matahari sesungguhnya berwarna putih.
Semua cahaya putih, termasuk cahaya matahari, tersusun dari banyak cahaya yang warnanya berbeda-beda. Masing-masing berhubungan dengan panjang gelombangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, ada beberapa hal yang bisa terjadi kalau cahaya putih itu berbenturan dengan berbagai benda. Kalau melewati benda transparan, seperti air, maka cahaya akan berubah arahnya. Sebab, kecepatan cahaya akan berubah saat ia merambat dari satu medium ke medium lain.
Sedang kalau menimpa cermin, maka cahaya akan dipantulkan ke satu arah. Benda lain bisa menyebabkan cahaya berhamburan ke banyak arah. Nah, birunya langit tadi adalah hasil hamburan semacam itu,
Ketika cahaya matahari melewati atmosfer bumi, akan terjadi proses hamburan oleh udara dan partikel-partikel lain seperti debu dan kabut. Proses hamburan ini akan memisahkan warna-warna pada sinar matahari.
Cahaya dengan panjang gelombang yang pendek, seperti biru dan violet akan dihamburkan ke sudut yang lebih besar ketimbang cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang, seperti merah dan kuning.
Namun, karena mata manusia lebih sensitif terhadap warna biru, makanya yang kita lihat adalah warna langit yang biru. Di samping bahwa cahaya violet diserap oleh atmosfer.
Lain halnya ketika matahari terbit atau matahari tenggelam. Pada saat itu matahari berada pada sudur yang sangat rendah, sehingga melewati lebih banyak partikel dan molekul.
Semakin banyak partikel dan molekul yang dilewati oleh sinar matahari, maka proses hamburan menjadi lebih banyak. Pada saat itulah warna merah dan kuning pun muncul di mata kita.
(ded/ded)