Kisah di Balik Sandal Jepit

Agnes Winastiti | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Sep 2016 16:11 WIB
Lebih dekat dengan sandal jepit, yang biasa kamu pakai pada kegiatan santai. Cari tahu sejarahnya.
Ilustrasi (Thinkstock/Sushaaa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa sih yang tidak kenal sandal jepit? Sandal jepit adalah sandal berwarna-warni dari bahan karet sintetis. Tali sandal berbentuk huruf "V" menghubungkan bagian depan dan bagian belakang. Bagian bawah sandal umumnya rata, sedangkan bagian atas sandal tidak memiliki penutup.

Dikutip dari www.aol.com dan fashion-history.lovetoknow.com, sandal jepit dipakai dengan meletakkan poros bagian depan tali sandal di antara ibu jari dan telunjuk kaki, sehingga tidak terlepas sewaktu dipakai berjalan.

Selain dipakai di dalam ruang atau kamar mandi, sandal jepit digunakan di luar rumah pada kesempatan tidak resmi, dan kegiatan rekreasi seperti di pantai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahukah kalian, sandal pertama kali diperkenalkan di Mesir kuno. Sandal itu terbuat dari kayu dan daun papirus. Untuk mencetak sol sandal, mereka mencetak bentuk kaki di atas pasir pantai.

Setelah era Mesir, sandal generasi kedua lahir di Yunani. Modelnya disesuaikan dengan kegiatan yang mereka lakukan, seperti untuk jalan-jalan, pesta, atau dipakai di rumah. Sandal bagi bangsa Yunani juga mencerminkan status dan kelas sosial si pemakai.

Sandal generasi ketiga adalah sandal Romawi yang diadopsi dan diadaptasi dari gaya sandal Yunani. Salah satu ciri khas sandal hasil modifikasi Romawi adalah penggunaan bahan kulit, tali pengikat yang dililit sampai betis, dan sol tebal dari kulit.

Dengan sandal model ini, para prajurit Romawi atau gladiator bisa berperang dengan nyaman dan bebas. Kaum perempuan zaman Romawi umumnya memakai sandal dari kain.

Dalam perkembangannya, alas atau sol sandal dibuat dari gabus. Bagian penutupnya dari kulit yang dijahit dengan bagian atasnya. Bagian jari kaki dibiarkan terbuka, dilengkapi sabuk atau tali agar tak mudah lepas dari kaki pemakai. Sol sandal juga dibuat dari karet, plastik, kayu, ban bekas, anyaman tali, atau anyaman rumput. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER