Jakarta, CNN Indonesia -- ”Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
Ya, salah satu isi dari Sumpah Pemuda tersebut mengingatkan kita pada bulan Oktober saat ini sebagai Bulan Bahasa dan Sastra.
Bahasa yang baik adalah bahasa yang santun disesuaikan dengan situasi dan kondisi si pemakai bahasa. Sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang pemakaiannya sesuai dengan kaidah yang berlaku yaitu ejaan yang disempurnakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wanti Hartini, S.Pd, wakil kepala sekolah sekaligus guru bahasa Indonesia di SMA Mutiara 17 Agustus, Wisma Asri Bekasi, kebanyakan anak zaman sekarang tidak bisa membedakan dengan siapa mereka berbicara.
Mereka kurang memperhatikan etika. Padahal etika berbahasa saling berkaitan dalam berkomunikasi. Lalu bagaimana berbahasa yang baik dan benar? Berikut penuturan guru bahasa Indonesia, Wanti Hartini, S.Pd kepada CNN Student:
Keluarga
Peran keluarga sangat penting. Biasakan berkomunikasi dengan baik dalam situasi apapun. Dimulai dari keluarga lalu diterapkan ke dalam masyarakat dan kehidupan sehari-hari.
Sekolah
Sekolah memiliki andil yang cukup besar dalam pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dari tingkat SD sampai SMA. Sekolah bisa mengadakan lomba debat, puisi, ataupun pentas seni yang berkaitan dengan bulan bahasa saat ini.
Teknologi
Jangan terlena dengan adanya teknologi. Itu bisa membuat kita malas membaca sehingga kita miskin kosa kata. Budayakan membaca dan berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
Handphone
Gunakan handphone seperlunya. Karena dampak negatif dari handphone adalah membatasi seseorang untuk berkomunikasi.
Menulis dan Berbicara
Biasakan menulis lengkap tidak disingkat-singkat. Jangan ragu untuk berbicara secara efektif dan komunikatif.
“Jadikanlah bahasa Indonesia kebanggaan bangsa Indonesia. Kebanggaan kita semua sebagai warga negara Indonesia. Karena bahasa menunjukkan kepribadian seseorang dan identitas negaranya,” tambah wanita berumur 46 tahun ini.
(rkh/rkh)