Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak 1970-an, populasi satwa liar di dunia ternyata rata-rata sudah menurun hampir 60 persen. Data itu didapatkan dari penelitian The Living Planet oleh Zoological Society of London (ZSL) dan WWF.
Jika tren itu tak disetop, maka pada 2020 sebanyak dua pertiga vertebrata di dunia bakal punah.
Apa penyebabnya? Lagi-lagi didominasi oleh ulah manusia. Mulai dari pengrusakan habitat hewan, polusi, dan perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini saatnya tak ada excuse lagi, ini harus ditangani,” tutur Mike Barret, Head of Science and Policy di WWF, kepada media, baru-baru ini.
Tapi metodologi penelitian itu sendiri telah dikritisi.
The Living Planet adalah penelitian dua tahunan. Tahun ini mereka menganalisis data dari 3.700 spesies burung, ikan, mamalia, amfibia, dan reptilia. Atau 6 persen dari total jumlah vertebrata di dunia.
Mereka kemudian menganalisis bagaimana ukuran populasi hewan-hewan itu berubah sejak 1970. Hasilnya, populasi terus menurun rata-rata 58 persen.
Tapi ahli lain menilai data itu terlalu memperlihatkan banyak gap untuk menyimpulkan bahwa telah terjadi penurunan populasi rata-rata 58 persen.
Contohnya, kebanyakan data diambil dari kawasan barat Eropa. Sedikit sekali dari Amerika Selatan, Afrika, dan kawasan tropis.
Robin Freeman dari ZSL mengatakan mereka sudah menarik data terbaik dari seluruh dunia. Mereka yakin, metodenya adalah yang terbaik untuk merepresentasikan penurunan populasi satwa liar.
(ded/ded)