Jakarta, CNN Indonesia -- Apakah kamu pernah bertanya-tanya dan mencari tahu seluk beluk tentang tulang? Tulang merupakan bagian penting dari tubuh kita. Kalau tak ada tulang kita tak akan bisa berdiri tegak, karena tulang inilah kerangka tubuh manusia. Lalu, bagaimana ya tulang kita terbentuk?
Jadi beberapa bulan sebelum kita lahir, kerangka tulang kita masih sangat lunak dan rawan. Kerangka ini terbuat dari tulang rawan, seperti yang ada pada hidung dan telinga kita. Tapi ketika sel-sel tertentu dalam tubuh yang disebut osteoblas dan osteoklas mulai bekerja sama, tulang baru mulai terbentuk.
Ketika kita lahir, terdapat 300 tulang kecil di tubuh kita. Ketika kita mulai tumbuh dan berkembang, beberapa tulang mulai bergabung dan membentuk satu tulang. Jumlah tulang akan mengecil menjadi 206.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tulang-tulang ini pastilah kuat. Tulang kita terbuat dari mineral bernama kalsium fosfat, mineral yang juga menjaga gigi kamu tetap kuat dan cakar harimau tetap tajam. Tulang kita juga terdiri dari beberapa unsur lain seperti protein, vitamin, air, dan lain-lain.
Meskipun tulang kita tergolng kuat, tapi sebenarnya mereka mengalami kerusakan setiap waktu. Seperti yang dikatakan Susmita Bose, seorang materials engineer dari Washington State University. “Selalu terjadi
micro-crack atau keretakan yang sangat kecil yang terjadi pada sistem
muskuloskeletal kita,” katanya. “Tulang tetap memperbaiki dirinya sendiri sepanjang hidup kita,” tambahnya.
Kita memiliki 2 jenis sel tulang. Ada sel tulang yang memakan sel lain (
bone-eating cells) yang bernama
osteoklas. Ada juga sel pembentuk tulang (
bone-building cells) yang bernama
osteoblas. Mereka bekerja dalam satu siklus.
Namun, kadang-kadang tulang kita mengalami keretakan yang lebih parah. Bahkan ketika kita melakukan yang terbaik untuk menjaga sistem kerangka tulang kita agar tetap sehat, tulang kadang-kadang rusak juga. Seiring dengan bertambahnya usia, sel-sel pembentuk tulang mulai melambat. Beberapa tulang dapat menjadi begitu rusak sampai-sampai rasanya perlu diganti.
(ded/ded)