Jakarta, CNN Indonesia -- Mungkin kalau kamu mendengar kata politik yang akan langsung terpikir adalah segala macam tingkah laku politisi yang suka korupsi, ejek sana-sini, atau segala macam tentag seluk beluk pemerintahan. Padahal politik tak sesempit itu lho teman.
“Politik dalam arti dirinya sendiri itu netral seperti tabula rasa. Bagaimana kita memberi makna terhadap politik, bagaimana kita menggunakan politik untuk sesuatu yang baik,” ungkap Dr. Nur Iman Subono, dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Subono menjelaskan saat ini di Indonesia memang pandangan terhadap politik hanya sempit diurusan soal parlemen, soal kekuasaan, dan soal pemerintahan. Dan kalau kamu coba mencari tahu arti kata politik di mesin pencarian google kamu pasti akan menemukan berbagai definisi ahli, dengan berbagai konsep.
“Sering saya lihat sehari-hari di Indonesia orang selalu melihat politik sebagai politik formal. Dan kalau politik formal itu hanya dilihat apa yang terjadi di parlemen, apa yang terjadi dengan partai politik, apa yang terjadi dengan lembaga eksekutif dan presiden, birokrasi dan seterusnya,” ungkapnya.
Padahal politik itu enggak melulu soal pemerintahan, tanpa sadar dalam kegiatan sehari-hari kita juga bisa menemui aktivitas-aktivitas politik. Seperti bagaimana kita mencoba menciptakan opini, seorang guru yang berusaha agar pengetahuannya di dengar, dan ibu-ibu yang tengah tawar menawar di pasar.
“Misal seorang istri gaji dari suami tetap tapi harga kebutuhan naik, dia kan harus bersiasat, itu juga sudah politik. Kalau ditanya politik itu apa ya memang bisa dari berbagai sudut,” katanya.
Teringat saya dengan kelas politik saat kuliah, dosen saya mengatakan bahawa secara sederhana politik itu adalah bagaimana caranya kita untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi kalau dilihat dari definisi ini kita juga bisa ambil kesimpulan kalau politik itu tidak melulu soal pemerintahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ded/ded)