Jakarta, CNN Indonesia -- Sadarkah kamu kalau kita berjalan lebih sering menggunakan tumit daripada jari kaki? James Webber seorang mahasiswa doktor di School of Antrhropology, University of Arizona, tertarik mempelajari mekanisme ini.
Penelitian terbarunya mengulas tentang manusia yang sering melangkah menggunakan tumit, dibandingkan dengan jari kaki. Sedangkan, banyak hewan seperti anjing dan kucing, berkeliling dengan jari kaki mereka.
“Manusia adalah pejalan kaki yang sangat efisien, dari semua jenis pejalan mamalia yang memiliki kaki yang panjang,” kata Webber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menjelaskan, kucing dan anjing memiliki bola kaki pada telapak kaki. Sedangkan tumitnya di atas. sehingga mereka sudah diadaptasi untuk memiliki kaki yang lebih panjang.
Penelitian Webber, bagaimanapun, memberikan penjelasan mengapa kita melangkah dengan tumit lebih dengan menciptakan “kaki virtual”.
Saat manusia berjalan, mereka bergerak seperti pendulum yang berayun terbalik, dengan tubuh dasarnya berputar di atas titik di mana kaki bertemu dengan tanah. Seperti kita mengambil langkah. Kaki virtual meluas panjang ke tanah dan membuat kaki mereka lebih panjang dari kaki kita yang sebenarnya.
Setelah memantau peserta studi pada treadmill di Universitas Evolutionary Biomekanik Lab, Webber dan penulis, UA antropolog David Raichlen memiliki kesimpulan. Hasilnya, mereka melihat perbedaan antara responden yang diminta untuk berjalan dengan normal dan mereka diminta untuk berjalan menggunakan jari kaki.
Pejalan kaki dengan jari, mereka pindah lebih lambat dan harus bekerja 10 persen lebih keras dari orang-orang berjalan dengan langkah seperti biasanya.
Ketika para peneliti mempercepat treadmill untuk melihat transisi dari berjalan ke berjalan, mereka juga menemukan bahwa pejalan kaki menggunakan jari beralih pada kecepatan yang lebih rendah daripada pejalan kaki biasa, lanjut menunjukkan bahwa berjalan kaki menggunakan jari kurang efisien bagi manusia.
(rkh/rkh)