Jakarta, CNN Indonesia -- Pendidikan kedisiplinan ala militer, apa sih pengaruhnya? Barangkali cerita dari Kolonel Laut (P) Bambang Pramushinto, bisa jadi gambaran.
Pak Bambang ini adalah wali murid dari salah seorang siswi di SMP Labschool Kebayoran. Sekolah ini baru saja selesai mengadakan program Bina Mental Siswa Indonesia (Bimensi) di Markas Komando Brigade Infanteri 2 Korps Marinir di Cilandak dan latihan di pantai Ancol.
Staf Ahli Bidang Operasi Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat ini mengatakan setelah mengikuti program itu, putrinya banyak berubah jadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putrinya mengikuti program itu pada tahun lalu, saat duduk di kelas 8. Bambang mengaku putrinya merupakan tipe anak yang introvert atau tertutup. Tetapi setelah mengikuti Bimensi perlahan sifat itu hilang.
Saat ini putrinya lebih mandiri, lebih memiliki empati, rasa setia kawannya semakin tumbuh, dan menjadi lebih tidak cengeng. Pendidikan relatif singkat yang saat itu hanya dilakukan selama 3 hari, diakuinya memberikan dampak yang besar pada diri sang putri.
“Karena salah satu materi yang diberikan adalah bagaimana untuk bekerja sama. Membangun rasa setia kawan, contohnya pada saat mereka mendayung perahu karet itu kan membutuhkan kekompakan tim. Kalau ada satu yang tidak melakukan bagaimana perahu karet itu bisa berjalan,” ungkapnya, di Ancol, beberapa hari lalu.
Bambang juga setuju bahwa pembinaan mental semacam ini sangat penting untuk generasi muda. Dan bisa saja pendidikan semacam ini bisa dijadikan percontohan bagi sekolah-sekolah lain. Baginya tantangan anak muda di masa mendatang akan lebih berat dibanding dengan generasi saat ini.
Jadi selain dibutuhkan ilmu pengetahuan, siswa juga perlu memiliki mental yang kuat agar bisa bertahan, apalagi di era globalisasi saat ini.
“Intelektualitas saja tidak cukup, tanpa dibarengi dengan mental yang kuat,” katanya. “Mereka ini sekarang siswa tapi 25, atau 30 tahun mendatang mereka adalah pemimpin negara ini.”
Psikolog anak Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. juga setuju bahwa pembinaan mental dalam rangka membentuk karakter siswa adalah sangat penting.
“Anak SMP dan SMA penting sekali untuk lebih mengenali dirinya sendiri dan juga lebih mengetahui segala macam strategi untuk bisa membantu diri mereka,” katanya.
Pendidikan TerukurPembinaan mental semacam ini tentunya sudah diukur dan sangat diperhatikan. Pak Bambang, salah satu pengisi materi di Bimensi, yang juga pernah menjadi pelatih di lembaga pendidikan kemiliteran menjelaskannya ke CNN Student beberapa waktu lalu.
Pak Bambang menjelaskan, para pelatih di kegiatan tersebut pastinya sudah mendapat arahan untuk sangat memperjatikan keamanan dan keselamatan para siswa. Sejak mereka masuk ke wilayah kegiatan sampai saatnya nanti mereka pulang.
Semua memiliki prosedur-prosedur standar untuk menghindari risiko yang tidak diharapkan. Ia juga menjelaskan bahwa pendidikan untuk siswa pelajar tentunya tidak bisa disamakan dengan siswa militer.
Yang dilakukan pertama adalah melihat siapa mereka. pada konteks acara ini adalah siswa siswi Labschool, yang merupakan remaja dan kebanyakan datang dari kota besar. Dari situ para pelatih bisa menentukan ukuran dan mencari cara pendekatan yang tepat.
“Tapi yang paling penting adalah kita tidak boleh membeda-bedakan mereka, untuk membangun rasa senasib sependeritaan. Itu yang paling penting,” ujarnya.
Bentuk pelatihannya pun tak jauh berbeda dengan kegiatan
outbond yang lain. Semua dibuat menyenangkan dan berkesan bagi siswa. Dan pastinya memiliki nilai-nilai yang penting untuk para siswa.
“Kalau kita lihat ini kan lebih banyak permainan,
teambuilding,
teamwork, bagaimana mereka bekerjasama, bagaimana menghadapi tantangan masalah, kemudian tujuan paling penting adalah menempa mental mereka,” katanya.
(ded/ded)