Belajar Kekompakan Lewat Dayung Perahu

Fitri Chaeroni, Deddy S | CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2016 16:31 WIB
Untuk bisa sampai ke tujuan dibutuhkan kekompakan. Jika gerakan mendayung tak senada, perahu karet tak akan sampai tujuan.
Foto: CNN Indonesia/Deddy Sinaga
Jakarta, CNN Indonesia -- Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian

Pepatah lama ini cocok sekali dengan keadaan para siswa kelas 8 SMP Labschool Kebayoran yang sedang mengikuti program Bina Mental Siswa Indonesia (Bimensi) bersama para Marinir.

Beberapa hari lalu, setelah mengikuti berbagai kegiatan di Markas Komando Brigade Infanteri 2 Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan, ratusan siswa itu diboyong ke Ancol, Jakarta Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bawah terik matahari, mereka bersemangat mendayung perahu karet dari tepian pantai menuju titik tujuan yang jauhnya puluhan meter ke arah lautan.

Bahu membahu, sambil meneriakkan aba-aba, agar gerakan mendayung senada dan kapal berjalan lurus mencapai tujuan. Kelihatannya mudah. Padahal, tak mudah lho untuk mendayung perahu karet ini bersama-sama.
 
Untuk bisa sampai ke tujuan dibutuhkan kekompakan dari tiap anggota yang berada di perahu karet. Jika gerakan mendayung tak senada, perahu karet tak akan sampai tujuan.

Bisa jadi jalan berbelok-belok, atau malah hanya diam di tempat. Ditambah lagi tekanan angin yang mengarah ke daratan, kekuatan mendayung dari tiap siswa harus lebih banyak dikerahkan.

Setelah sampai di tujuan, mereka akan diajarkan bagaimana membalikkan perahu karet. Otomatis para siswa harus terjun ke laut, dengan pelampung pastinya. Dari sana siswa diharuskan berenang sampai ke darat.
 
Ada yang memang jago berenang dan sampai dengan cepat ke tepian, tapi ada juga yang kesulitan dalam mengendalikan badan, bahkan ada yang sampai kaki kram.

Seperti diceritakan oleh Rozan Maulana Amin. Ia mengalami kram kaki ketika berenang.
 
Rozan mengatakan dari situ ia jadi belajar kalau apapun yang dikatakan pelatih itu bermanfaat untuk dirinya. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan sesi pemanasan sebelum melakukan kegiatan. Hal itu penting agar tidak terjadi kram seperti yang ia alami.
 
Belajar Kekompakan

Seperti dikatakan Pak Mayor Irwanto, Komandan Batalyon 6 Brigif 2 Marinir, tujuan dari aktivtas perahu karet ini adalah untuk melatih kekompakkan siswa.

“Itu akan melatih kerjasama, karena kalau tidak bekerjasama, perahu tidak akan sampai-sampai ke tujuan,” tutur Pak Irwanto.

Beberapa siswa yang ditemui CNN Student juga mengaku bagwa aktivitas ini seru dan menyenangkan.

Dustin Bonaventura mengaku bahwa sebenarnya ia tak bisa berenang. Jadi sebelum ia menuju tengah laut, ia mencoba belajar berenang di tepian yang dangkal. Hasilnya berenang dari tengah lautan bisa ia jalani dengan lancar.

“Seru soalnya bisa nyemplung ke air,” ungkap Dustin.

Eric Ringga Adinegara bercerita melalui aktivitas ini dia belajar beberapa hal. Seperti, bagaimana teknik-teknik dasar dalam mendayung dan pastinya kerjasama. Kerjasama dilakukan agar bisa lebih cepat sampai tujuan.
 
Haiqa Matahati dan Athaya Hanun juga merasakan hal yang sama. Mereka mengaku kegiatan mendayung itu seru ketika dilakukan bersama.
 
“Belajar kerjasama. Soalnya waktu kita pertama nyoba kita tidak tahu geraknya gimana, kalau mau belok kanan kiri gimana, kita harus sampai bendera. Ini harus gimana caranya untuk sampai ke situ. Jadi dayung dayung terus. Kita jadi harus belajar kerjasama, terus pas diceburin kita belajar enggak bolek panik. Terus kalau ada temen yang kesusahan kita harus bantu, untuk melatih kerjasama angkatan,” ujar Haiqa.
 
“Jadi menurutku permainan di sini untuk kebersamaan, kekompakan,  percaya satu sama lain, mau membantu, pokoknya harus saling percaya dan kompak. Kalau game tidak dilakukan dengan faktor-faktor itu pasti akan gagal,” kata Hanun. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER