Mengenal Sosok yang Pertama Menyingkap Perang Dunia II

Deddy S | CNN Indonesia
Rabu, 11 Jan 2017 17:32 WIB
Bagaimana Perang Dunia II pertama kali diberitakan di media? Cerita yang akan mengingatkan kita pada sosok Clare Hollingworth. Siapa dia?
Foto: REUTERS/Bobby Yip/File photo
Jakarta, CNN Indonesia -- Clare Hollingworth wafat di Hong Kong, Selasa (10/1), dalam usia 105 tahun. Siapa dia? Dialah wartawan yang pertama kali memberitakan pada dunia, bahwa Perang Dunia II segera dimulai.

Lewat tulisannya di The Daily Telegraph, 29 Agustus 1939, dunia kemudian tahu, Jerman sudah siap memulai Perang Dunia II. Tulisan ini bermula dari perjalanan Hollingworth dari Gleiwitz di Jerman, ke Katowice di Polandia, pada sebuah hari yang berangin, 28 Agustus 1939.

Tak sengaja dia melihat sebuah terpal besar didirikan untuk menutupi pandangan ke sebuah lembah. Terpal pun tersingkap dan Hollingworth menyaksikan banyak sekali tentara, tank, kendaraan bersenjata, dan senjata berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari New York Times, Hollingworth lalu bergegas ke Polandia, menelepon editornya, dan menuliskan berita eksklusif itu. Keesokan harinya, tulisannya terbit dan dunia tahu, Perang Dunia II sudah di ambang pintu.

The Guardian pernah menyebut berita yang dituliskan oleh Hollingworth itu sebagai peliputan media terbesar di abad modern.

Kita semua kemudian mengetahui, melalui catatan sejarah, bahwa pada 1 September 1939, pasukan Hitler menyerbu Polandia. Ini menandai dimulainya Perang Dunia II. Perang Dunia II berlangsung dari 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan setidaknya 100 juta orang dari 30 negara.

Korban manusia dan harta benda sungguh besar. Ini termasuk 11 juta warga sipil yang mati karena Holocaust di kamp-kamp konsentrasi Nazi dan korban tewas karena bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Tercatat, setidaknya 50-85 juta orang tewas dalam perang paling mematikan dalam sejarah manusia ini.

Sebagai wartawan perang, Hollingworth sudah meliput Perang Dunia II di Eropa Timur, Balkan, dan Afrika Utara. Dia juga pernah meliput perang sipil di Yunani dan Algeria, pertikaian Arab dan Yahudi, dan akhirnya Perang Vietnam.

Selain jadi kontributor The Telegraph, Hollingworth juga pernah menjadi kontributor The Guardian, The International Herald Tribune dan The Wall Street Journal.

Karya jurnalistiknya banyak sekali. Liputan-liputannya eksklusif. Tapi tak ada liputan yang paling disukainya selain liputan peperangan. “Saya suka sekali berada dalam sebuah perang,” katanya berterus terang, pada 2011, saat dia genap berusia 100 tahun.

Hollingworth lahir di Knighton di Inggris, pada 10 Oktober 1911. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER