Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah kamu saat berbincang-bincang dengan seseorang, tiba-tiba dia mengalihkan pandangannya. Tiba-tiba memutuskan kontak mata.
Apa yang terjadi?
Ternyata itu ada hubungannya dengan alasan neurologis lho. Begitu penelitian ilmuwan Jepang, baru-baru ini, yang dimuat di jurnal Cognition.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, saat seseorang berbicara dengan orang lain dengan kontak mata, itu bisa mengganggu sumber daya yang tersedia untuk proses kognitif selama generalisasi kata kerja.
Dengan kata lain, ketika kamu harus mengucapkan kata-kata tertentu dalam keadaan tertentu, mempertahankan kontak mata dapat menghabiskan sumber otak yang kamu butuhkan untuk menemukan kata yang tepat.
Untuk menguji hal ini, para peneliti meminta 26 partisipan untuk melakukan kontak mata dengan wajah yang dihasilkan komputer saat bermain sebuah asosiasi permainan kata.
Melihat wajah tampaknya tidak mengganggu kemampuan mereka untuk mengucapkan kata kerja yang berhubungan dengan benda, seperti kata "gunting" mendorong orang untuk berpikir tentang "dipotong”.
Tapi ketika ditanya kata benda yang lebih sulit lagi, jika mereka memiliki terlalu banyak asosiasi atau sedikit jelas, peserta akan membutuhkan waktu yang lama untuk memikirkan kata kerja, sambil mempertahankan kontak mata.
Namun, ilmuwan Amerika menyebutkan bahwa, memutuskan kontak mata juga ada hubungannya dengan kebudayaaan tertentu. Mungkin terkait dengan unsur kepantasan atau kesopanan.
(ded/ded)