Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi baru yang diterbitkan di Prosiding National Academy of Sciences menunjukkan bahwa telur dinosaurus butuh waktu antara tiga sampai enam bulan untuk menetas. Sekitar dua kali lipat waktu inkubasi pada burung dan reptil modern yang memiliki ukuran sama.
Penelitian ini menunjukkan bahwa masa inkubasi yang panjang mungkin telah menempatkan dinosaurus pada posisi yang dirugikan ketika mereka menghadapi asteroid Humongous yang menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu.
Karena semakin lama telur waktu yang dibutuhkan telur untuk menetas maka telur memiliki lebih sedikit kesempatan untuk menetas.
Rahasia untuk mencari tahu masa inkubasi untuk sebuah telur yang telah menjadi fosil adalah di gigi. Semua hewan, termasuk manusia, memiliki lapisan dentin yang disebut garis Von Ebner yang terbentuk selama perkembangan embrio.
Gregory Erickson professor dari Florida State University pernah mempelajari gigi dari
Tyrannosaurus rex pada pertengahan 1990-an, dan menemukan bahwa dinosaurus juga mengembangkan Von Ebner ini.
Para peneliti mampu menggunakan peralatan berteknologi tinggi seperti CT scanner dan mikroskop resolusi tinggi untuk memeriksa garis Von Ebner pada gigi dinosaurus. Mereka mengamati spesimen dari beberapa embrio utuh dinosaurus yang pernah ditemukan.
Termasuk sebuah sarang dengan 12 telur dari dinosaurus bertanduk yang disebut
Protoceratops andrewsi. Dan juga satu gigi dari embrio dinosaurus bebek yang disebut
Hypacrosaurus stebingeri. Tim ini menyimpulkan bahwa untuk spesies dinosaurus ini, proses inkubasi terjadi sangat lambat.
Mereka menemukan bahwa
Protoceratops baru berkembang selama tiga bulan ketika mereka mati, dan
Hypacrosaurus selama enam bulan. Sebaliknya pada burung modern, telah berevolusi dan memiliki strategi di mana mereka meletakkan beberapa telur terbesar mereka yang dapat mereka himpun, dengan masa inkubasi yang sangat singkat mungkin hanya 11-85 hari.
Karena embrio dinosaurus yang sulit didapat, kita hanya bisa mengetahui masa inkubasi pada dinosaurus jenis
ornithischian, yang berbeda dari dinosaurus jenis
theropoda seperti
T. Rex dan
Velociraptors karena pinggul mereka memiliki bentuk yang berbeda. Mereka mungkin memiliki proses inkubasi yang lebih cepat, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang tersedia sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ded/ded)