Jakarta, CNN Indonesia -- Sungguh cara bertahan hidup yang aneh. Ikan blenny yang ditemukan di pulau terpencil di Pasifik, Rarotonga, memilih untuk berada di darat supaya terbebas dari predator.
Sudah lama perilaku ikan blenny ini jadi perhatian para ilmuwan. Dulu sudah ada yang menduga bahwa perilaku ikan kecil itu untuk menghindari predator.
Tapi belum ada yang bisa memastikan sebelum ilmuwan dari Universitas New South Wales di Sydney, Australia, melakukan penelitiannya. Penelitian mereka dipublikasikan di jurnal The American Naturalist terbaru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Lingkungan perairan adalah tempat yang menakutkan bagi ikan blenny, penuh dengan musuh yang ingin memangsa mereka,” kata Terry Ord, seorang ahli ekologi, penulis studi itu.
Ord dan timnya mengunjungi Pulau Raratongo di mana beberapa spesies blenny hidup. Ikan ini rutin terlihat di darat dekat air.
Tim itu kemudian menaruh 250 ikan blenny palsu dari plastik. Setengah di darat, dan setengah lagi di air. Selama pengamatan delapan hari, diketahui bahwa blenny palsu di air tiga kali lebih banyak diserang predator dibandingkan yang di darat.
Di darat, predator ikan ini adalah burung-burung laut. Rupanya, ikan blenny lebih memilih terpapar ke predator ini ketimbang predatornya di air.
Ord menganggap, perilaku ini bukan sekadar teknik bertahan hidup. Seperti halnya singa gunung dan beruang, yang memanjat pohon ketika mendeteksi bahaya. Melainkan, dia menduga ikan ini dalam proses evolusi untuk pindah dan menghuni daratan secara permanen.
Soalnya, tak sekadar berloncatan di karang-karang, ikan ini juga tampak bersosialisasi di sana. Ord menduga, ada juga spesies blenny yang tergolong amfibia.