Ekonomi Emosi, Sebuah Pertukaran Rasa

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2017 15:19 WIB
Pernahkah kamu tiba-tiba merasa sedih ketika melihat raut muka sahabatmu murung? Atau mungkin ikut bahagia ketika guru membuka kelas dengan senyum. Apa ini?
Foto: Babienochka/Pixabay
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah kamu tiba-tiba merasa sedih ketika melihat raut muka sahabatmu murung? Atau mungkin sebaliknya, kamu tiba-tiba merasa bahagia ketika guru atau dosen kamu membuka kelas dengan suara dan senyuman yang hangat? Inilah yang disebut oleh Daniel Goleman sebagai Ekonomi Emosi, bahwa emosi dapat “bertukar”, berpindah dari orang ke orang, dari luar ke dalam.

Penelitian terbaru menemukan ternyata dalam otak ada saraf yang berfungsi untuk memahami dinamika hubungan sosial, saraf ini dinamakan saraf sosial atau neuroscience. Saraf ini bekerja seperti cermin, merasakan sinyal gerakan orang lain dan merasakan perasaan mereka serta dengan cepat memerintahkan kita untuk meniru gerakan dan perasaan tersebut.

Hal ini mengakibatkan kita mampu merasakan dengan cepat—bisa jadi tanpa kita sadari—sinyal perasaan dari orang lain, bahkan hanya saat sekilas saja ketika kita berpapasan dengannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Interaksi sosial bahkan dapat membentuk ulang otak kita, yang mana ternyata saraf bersifat plastis (neuroplasticity). Pengalaman-pengalaman yang berulang dapat membentuk ukuran, bentuk dan jumlah neuron serta sambungan sinaptik antar neuron-neuron tersebut. Ini menunjukkan pembangunan hubungan kita dengan orang lain secara bertahap dapat merekonstruksi sirkuit saraf tertentu. Artinya, sakit hati dan rasa marah yang terpendam selama bertahun-tahun dapat hilang secara perlahan-lahan apabila satu antar keduanya berupaya membangun hubungan positif secara berkala.

Oleh karena itu, dalam interaksi keseharian menjadi penting kita untuk selalu menghadirkan emosi-emosi positif agar lingkungan kita juga ikut merasakan kebahagiaan yang kita tularkan. Dan ingat, seburuk-buruknya hubungan dengan teman kita masih dapat diperbaiki dengan menjalin kembali hubungan yang positif.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER