Mengerikan, Kalau Narkoba Tak Bisa Ditanggulangi

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 10:29 WIB
Narkoba membuat negara kita sedang menghadapi ancaman besar. Masalah ini harus segera ditanggulangi demi masa depan bangsa.
Foto: (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dihebohkan kembali dengan pemberitaan mengenai artis yang terjerat narkoba, yaitu Ridho Rhoma anak dari Pedangdut Indonesia Hj. Rhoma Irama. Pemberitaan tersebut menjadi booming untuk beberapa hari baik di media massa, cetak maupun online. Hal ini menambah dan mewarnai daftar deretan public figure Indonesia yang terjerat kasus narkoba setelah Restu Sinaga (Artis), Polo (komedian), Roger Danuarta (Artis), Doyok (Pelawak), Sammy Simorangkir (Penyanyi), dan sebagainya.

Public figure adalah panutan dan memiliki nilai lebih bagi para penggemarnya. Sehingga sejatinya mereka memberikan contoh yang baik dan teladan, bukan contoh yang buruk. 

Melihat pemberitaan tersebut, penyebaran narkoba di Indonesia hampir tidak bisa dicegah dan sangat mengkhawatirkan. Kenyataannya, yang bisa terjerat kasus narkoba tidak hanya public figure, namun bisa menjerat semua kalangan, tidak pandang bulu, tanpa mengenal status sosialnya. Hampir seluruh masyarakat dengan mudahnya mengkonsumsi narkoba dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Narkoba bukan hanya masalah Indonesia, namun masalah dunia
Banyaknya narkoba yang diperdagangkan dan diselundupkan oleh sindikat internasional yang terorganisir membuat kasus narkoba di Indonesia meningkat. Hal ini terlihat dari data kasus narkoba yang ditunjukkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2015 mengungkap 638 kasus menjadi 807 kasus pada tahun 2016.

Ternyata, masalah mengenai narkoba tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di seluruh dunia meskipun negara tersebut adalah negara maju. Negara-negara yang memiliki kasus narkoba antara lain; Iran, Arab Saudi, Singapura, Malaysia, China, Vietnam, Jepang, dan lain-lain. Menunjukkan bahwa kasus narkoba merupakan kasus yang serius.

BNN menyatakan, ada lebih dari tujuh negara yang menjadi pemasok narkoba ke Indonesia. Di antaranya Lagos, Iran, India, Pakistan, Malaysia, dan negara-negara di Afrika. Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso juga menyatakan gembong narkoba Eropa sudag masuk ke Indonesia.

Selain itu, Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Irjen Arman Depari menyampaikan bahwa Malaysia adalah pemasok terbesar narkoba yang masuk ke Indonesia. Sungguh miris dan memprihatinkan bukan?

Penanganan narkoba adalah tanggung jawab semua pihak
Beragam problematika kini telah dihadapi bangsa Indonesia. Salah satunya, kasus narkoba bukanlah masalah sosial yang sederhana. Kasus ini sama seperti kasus korupsi dan bunuh diri yang memerlukan penanganan serius. Karena telah mengganggu dan mengacaukan sektor ekonomi dan sosial negara. Segala upaya kerjasama dengan negara-negara lain telah di canangkan oleh pemerintah Indonesia, namun kurang berjalan lancar.

Penanganan dan pemberantasan kasus narkoba tidak bisa dilakukan sendiri oleh pihak yang bersangkutan seperti BNN, dan kepolisian. Namun, diperlukan partisipasi dan campur tangan semuanya—baik pemerintah maupun masyarakat— memiliki kewajiban untuk peduli dan tanggung jawab tanpa terkecuali. Semua wajib membela negara, karena ini bukan hanya masalah individu namun masalah bersama. Kewajiban ini juga tertuang dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yang mengatur warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pemaparan data-data di atas menuntut kita untuk membelalakkan mata agar lebih peka dengan lingkungan sekitar. Bahwa negara kita sedang menghadapi sebuah gangguan dan ancaman besar. Bijak dalam merespons kasus narkoba ini. Jika tidak, negara kita akan dipenuhi oleh para pengguna narkoba. Dapat dipastikan negara kita, Indonesia akan menjadi suram masa depannya. Lantas siapa lagi yang bisa mempetahankan bangsa ini ke depan?
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER