Kesenian Reak Rancaekek, Dulu dan Sekarang

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2017 17:10 WIB
Reak merupakan sebuah kesenian dengan perpaduan antara reog, angklung, kendang, dan topeng yang berasal dari daerah Jawa Barat. Seperti apa keadaannya sekarang?
Foto: Screenshot YouTube/AryaRaka
Jakarta, CNN Indonesia -- Tahukah kamu mengenai kesenian Reak? Kesenian Reak merupakan sebuah kesenian dengan perpaduan antara reog, angklung, kendang, dan topeng yang berasal dari daerah Jawa Barat.

Disebut kesenian Reak karena saat pertunjukan reak ini berlangsung akan terdengar suara eak-eakan (dalam bahasa Sunda) dari para pemainnya. Salah satu kesenian Reak yang ada di Jawa Barat yaitu dari daerah Rancaekek, Bandung. Kelompok yang masih melestarikan budaya kesenian Reak di Rancaekek adalah kelompok Sinar Karuhun, yang dicetuskan oleh Aki Sarta pada tahun 1926.

Abah Danu, merupakan orang yang menggantikan Aki Sarta sebagai ketua dan dianggap menjadi sesepuh dari kelompok Sinar Karuhun. Namun karena usianya yang sudah senja, posisi sebagai ketua, Abah Danu berikan kepada anak adiknya yang lebih muda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Abah megang sebagai ketua di kesenian ini dari tahun 1959, tapi sekarang diturunkan ke adik Abah, karena tahun 2000-an Abah sakit," ujarnya.

Saat ditemui di kediamannya, beliau menceritakan perjalanan kesenian reak Sinar Karuhun dari waktu ke waktu. Meskipun usia yang tak lagi muda, beliau memiliki daya ingat yang baik, karena ia bisa menceritakan secara detail kejadian-kejadian yang dialaminya.

Menurut Abah Danu, seni Reak Sindang Karuhun ini merupakan seni Reak asli dan pertama yang ada di Indonesia. kesenian ini sampai sekarang masih terjaga karena diturunkan secara turun temurun sehingga kelestariannya masih bisa kita nikmati.

Kesenian Reak menggunakan alat musik sunda seperti dog-dog (seperti kendang), angklung, gamelan, kuda lumping. Kita ketahui bahwa kesenian kuda lumping biasanya terkenal dengan adanya "kerasukan" atau hal-hal gaib.

Dahulu seni Reak mendatangkan "sesepuh" (karuhun) asli yang didatangkan dengan cara membaca ayat-ayat Al-Quran. Namun sekarang kesenian Reak tak lagi menggunakan hal-hal gaib. Fungsi kesenian Reak saat ini hanya untuk hiburan semata seperti saat ada khitanan atau pernikahan.

Karena ketenaran kelompok Reak Sinar Karuhun, di tahun 2000-an banyak bermunculan kelompok kesenian Reak di berbagai tempat. Sehingga saat ini kendala dari kesenian Reak Sinar Karuhun adalah sepinya undangan. Abah Danu berharap dengan adanya kesenian ini, generasi muda bisa menjaga kelestarian budaya sehingga kesenian Reak tidak punah.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER