'Dokter' Ikan, Si Penikmat Kulitmu

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 16:16 WIB
Ikan kecil-kecil yang kamu temukan di tempat-tempat terapi suka memakan kulit matimu. Yuk kenali lebih dekat ikan ini.
Foto: CNN Indonesia/Deddy S
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu jenis terapi yang sedang menjamur adalah terapi ikan. Banyak yang percaya, terapi ikan ini akan membantu regenerasi sel kulit, meningkatkan penyerapan kelembaban kulit, memperlancar peredaran darah, dan sebagainya.

Kalau kamu datang ke tempat terapi ikan, kamu cukup mencelupkan kaki, dan ikan-ikan itu akan merubung. Rasanya geli-geli begitu, saat ia menggerogoti kulit matimu. Tak heran kalau kemudian ikan-ikan itu dijuluki 'dokter' ikan.

Manfaat terapi ini masih diperdebatkan sih. Di samping ada juga kekhawatiran bahaya di balik terapi ini, yakni penyebaran penyakit berbahaya, melalui ikan atau air yang dipakai. Tak heran kalau di beberapa negara, terapi ini dilarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau kamu ingin mencoba terapi ini, dan kuatir akan dampak negatifnya, pastikan saja air yang dipakai untuk terapi itu bersih.

Nah, bicara soal ikannya, salah satu jenis ikan yang dipakai adalah ikan Garra rufa. Ikan ini aslinya berasal dari kawasan Timur Tengah seperti di Suriah, Irak, Iran, dan Oman, serta dari Turki.

Ikan ini bisa tumbuh sampai sepanjang 16 cm. Ikan ini sebetulnya aslinya ikan pemakan algae. Tapi mereka juga menyukai kulit mati dari tubuh kita.

Ada jenis ikan lain yang bisa dipakai terapi, yaitu ikan Nilem mangut alias Osteochilus vittatus. Ikan dari familia Cyprinidae ini banyak tersebar di Asia Tenggara. Ia ditemukan di Thailand, Malaysia, dan Indonesia, seperti di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa.

Ikan nilem bisa tumbuh sampai 260 mm. Ikan herbivora ini umumnya memakan fitoplankton. Tetapi perilakunya mirip dengan ikan Garra rufa, sehingga ikan ini pun banyak dijadikan alternatif terapi ikan.

Terapi dengan ikan ini tercatat pertama kali didirikan di Turki, Jepang, dan Kroasia, pada 2006. Kemudian ia tersebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER