Jangan Nodai Pramuka Kami

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2017 11:27 WIB
Perilaku perpeloncoan yang katanya adalah upaya penegakan kedisiplinan ini sangat mencederai semangat Tri Satya dan Dasa Darma.
Foto: Panitia Jamnas 2016
Jakarta, CNN Indonesia -- Perpeloncoan adalah praktik yang melibatkan kegiatan pelecehan, penyiksaan, kekerasaan, penghinaan fisik yang lazim dilakukan saat penyambutan anggota baru dalam suatu kelompok. Perpeloncoan sering dijumpai di berbagai kelompok sosial seperti geng, sekolah, club olahraga dan lainnya.

Perpeloncoan ini biasanya menjadi sebuah warisan yang sulit dihilangkan karena sifatnya yang turun menurun dan dilestarikan. Senior mem-bully junior, junior yang kemudian naik tingkat dan menjadi senior membalaskan dendam dan bertindak seperti apa yang mereka terima saat junior dulu pada junior mereka saat ini. Begitu terus, “Rantai Setan” ini tak pernah putus hingga seringkali memakan korban.

Mirisnya, ada berita mengenai perpeloncoan dalam gerakan Pramuka, dan akhir-akhir ini menjadi viral di media massa. Beredar 2 foto. Pertama, puluhan remaja berpakaian pramuka berbaris memunggungi beberapa remaja, yang diduga panitia yang tengah mempersiapkan makanan berupa nasi dan lauk-pauk. Hanya saja nasi tersebut diletakkan begitu saja di tanah beralaskan rumput tanpa alas daun pisang atau lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, menggambarkan anggota Pramuka yang duduk berderet di atas rumput sambil menyantap makanan beralaskan rumput. Sementara beberapa remaja seperti panitia acara tersebut, seperti tengah mengawasi anggota Pramuka yang tengah menyantap makanan tesebut.

Adanya realitas perpeloncoan di gerakan Pramuka Indonesia, membuat Pramuka di negara lain prihatin dengan hal tersebut. Koresponden VOA di Amerika Serikat, Karlina Amkas melaporkan realitas perpeloncoan di Indonesia berbanding terbalik dengan pramuka di negara lain.

Bagi masyarakat Amerika menjadi bagian dari anggota Pramuka adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan. Mereka bersungguh-sungguh menjalankan nilai yang ditanamkan dalam gerakan pramuka dan mereka sangat anti perpeloncoan.

Di sisi lain menurut survei yang dilakukan Latitude News terhadap 40 negara, Amerika menempati 10 besar kasus bullying tertinggi di dunia. Walaupun boys/girls Scout Amerika terbiasa dengan lingkungan bullying, tapi mereka tetap teguh memegang gerakan anti perpeloncoan.

Sedangkan Indonesia, negeri katanya yang menjunjung keharmonisan, perdamaian, dan keadilan. Namun praktik di lapangan bertentangan dengan hal tersebut.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni’am Sholeh menyayangkan kejadian tersebut. Sebab, Pramuka seharusnya mengajarkan kedisiplinan dan sportivitas. Selain itu juga menerapkan norma dan nilai dalam segala aktivitas yang bertujuan untuk menambah karakter. Norma nilai aktivitas yang menuju keadaban dan pembangunan karakter harus dengan cara yang baik, jadi niat baik harus dilakukan dengan cara yang baik,

Pramuka dikenal sebagai organisasi yang efektif dalam mencetak moralitas, tangguh, berani, kreatif, mandiri dan berjiwa sosial bagi anak bangsa dengan cara yang edukatif dan kreatif. Tentunya perilaku perpeloncoan yang katanya upaya penegakan kedisiplinan ini sangat mencederai semangat Tri Satya dan Dasa Darma.

Tidak hanya itu, tujuan mencetak generasi muda yang bermoralitas tinggi, kreatif, disiplin, beriman, berjiwa sosial dan suka menolong pun akan pupus karena yang dibiasakan adalah kekerasan.

Perpeloncoan yang ada dalam gerakan Pramuka akan menimbulkan dampak buruk. Pertama, timbulnya rasa benci junior pada senior yang membuat “Rantai setan” perpeloncoan tetap abadi. Kedua, hukuman dengan memberikan makan tanpa alas berpotensi menyebabkan penyakit.

Untuk mengembalikan nama baik Pramuka, semua kalangan harus berkomitmen melawan perpeloncoan yang merasuk dalam tubuh Pramuka. Kakak Pembina yang terikat struktur organisasi dan semua anggota pramuka harus memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang kembali.

Hal yang bisa dilakukan dengan cara: Pertama, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka harus tegas, memberikan sanksi keras kepada siapapun yang melakukan aksi perpeloncoan dalam kegiatan Pramuka. Kedua, harus ada kontrol ketat terhadap kegiatan Pramuka, jika tidak memenuhi kualifikasi mutlak dilarang penyelenggaraannya. Ketiga, semua anggota Pramuka harus memegang teguh dan mengamalkan nilai Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.

Tunjukkan pada dunia bahwa Pramuka Indonesia memang organisasi yang efektif mencetak generasi muda yang berjiwa pemimpin, yang memimpin dengan iman dan ketegasan sehingga bisa mendisiplinkan anggotanya tanpa dibumbui tindak kekarasan. Kreatif menyelesaikan masalah, peduli dengan sesama dan ringan tangan untuk salalu membantu. Hingga seruan “Aku bangga menjadi seorang Pramuka" tak ragu untuk didengungkan.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER