Meraih Mimpi Melalui Beasiswa

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 07:18 WIB
Meski keadaan ekonomi kamu kurang mendukung, kamu bisa memanfaatkan bantuan pemerintah untuk menggapai cita-cita. Seperti kisah dua mahasiswa berikut ini.
Ratusan mahasiswa antre untuk mendaftar beasiswa dari sebuah perusahaan swasta. (Dok. Djarum)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Aku tak pernah malu dengan kehidupanku, apapun yang terjadi nikmatilah dan usahalah untuk menggapai sebuah mimpi”.

Bidikmisi adalah salah satu bantuan pendidikan dari pemerintah yang diperuntukkan bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik yang baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dana bidikmisi di himpun dari Anggaran Penerimaan Belanja Negara (APBN) serta pajak pemerintah.

Berawal dari keinginannya untuk meneruskan sekolah demi membahagiakan kedua orang tua, Anas Anwar Nasirin, pemuda asal Tasikmalaya ini berjuang dengan semangat agar bisa menggapai cita-citanya sebagai dosen sejarah. Dimulai dari tahun 2009 setelah lulus sekolah dasar, Anas mempunyai tekad untuk meneruskan ke tingkat SMP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, masalah keuangan menjadi masalah terbesarnya. Paham dengan masalah yang dialaminya, Anas mencari panti asuhan agar bisa meneruskan sekolahnya. Akhirnya, Anas menemukan salah satu panti asuhan di Subang.

“Pada 2009 saya lulus di SD, awalnya saya disuruh untuk kerja, tapi saya masih pengen kuliah. Langsung saja saya pergi ke panti asuhan dengan bekal Rp100.000 sisa dari BSM di SD, dipakai Rp75.000 buat ongkos dan Rp25.000 buat bekal di sana. Jadi, saya ingat bahwa saya bisa tembus ke Unpad tuh karena uang Rp25.000 itu” ujar Anas.

Perjuangan Anas tak hanya sampai di sana. Setelah lulus SMP tahun 2012 Anas masih ingin meneruskan sekolah ke tingkat SMA. Namun, kembali dengan masalah keuangan, Anas yang tadinya semangat untuk meneruskan sekolah, tiba-tiba nge-drop.

Anas mencoba mendaftarkan ke salah satu panti asuhan yang berada di Tasikmalaya. Namun, Anas tidak diterima dengan alasan panti asuhan itu tidak menerima anak yang sudah menginjak ke jenjang SMA.

Dengan semangat yang tinggi, Anas tidak menyerah begitu saja. Dia mendaftarkan dirinya ke salah satu panti asuhan yang berada di Cisarua, Bandung Barat. Akhirnya, Anas bisa meneruskan di jenjang SMA dan bisa melanjutkannya ke Unpad.

Tak hanya giat belajar di bangku perkuliahan, dia juga harus memikirkan kedua adiknya yang kini sedang menempuh sekolah dan ibunya yang kini menjadi single parent. Namun, dia tidak menyerah begitu saja, dia percaya bahwa hidup sudah diatur.

“Jadi tuh saya selain menjadi mahasiswa juga, saya sebagai tulang punggung keluarga juga. Alhamdulillah saya berterima kasih banget kepada pemerintah dan Allah tentunya, saya bisa terdaftar sebagai mahasiswa Bidikmisi dan setiap bulannya dikasih uang, jadi kalau uang Bidikmisi udah “cair” maka saya kirim sebagian ke ibu saya. Semua itu tidak dijadikan beban, pokoknya saya bawa enjoy saja, soalnya saya juga tidak mau terganggu dengan semua hal itu, saya ingin cepat sukses, ingin cepat mengangkat derajat keluarga dan ingin menyekolahkan adik-adik saya, supaya bisa seperti saya sekolah ke tingkat yang lebih tinggi lagi” ujar dia.

Tak hanya Anas yang melanjutkan sekolahnya dengan program Bidikmisi. Intan Septiani perempuan asal Garut ini juga penerima beasiswa Bidikmisi. Dia menghabiskan waktunya dengan belajar sungguh-sungguh dan tidak pernah absen dalam mengerjakan tugasnya. Dia pun kuliah hanya menggunakan uang dari Bidikmisi dan tak pernah meminta satu rupiah pun kepada orang tuanya.

“Perjalanan selama kuliah dari semester satu hingga sekarang, saya selalu mengerjakan tugas dengan baik, selalu kuliah tepat waktu dan tidak pernah meminta uang sedikitpun kepada ibu saya, saya hanya menggunakan uang dari Bidikmisi dan sampai sekarang Alhamdulillah tidak memberatkan orang tua," ujar Intan.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER