Cerita Seru Mahasiswa Asing yang Kuliah di Bandung

CNN Indonesia
Kamis, 27 Apr 2017 12:25 WIB
Banyak mahasiswa asing yang berkuliah di Bandung. Seperti apa cerita sebagian dari mereka yang kuliah di Telkom University?
Kampus Telkom University (Foto: nurul ilmi/Telkom University)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beasiswa yang menawarkan fasilitas berkualitas membuat mahasiswa asing merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan. Tak heran, banyak mahasiswa mancanegara memburu beasiswa pertukaran pelajar ke Indonesia.

Kesan mewah seakan melekat pada gedung-gedung tinggi dan bangunan lain yang berada di komplek kampus Telkom University (Tel-U). Kampus yang terletak di Jalan Telekomunikasi Nomor 01, Terusan Buah Batu, Sukapura, Dayeuhkolot, Bandung ini memiliki daya tarik tersendiri dan membuat nyaman para mahasiswanya. Danau, pepohonan, dan bangunan yang tersusun rapih menambah nilai artistik kampus ini.

Universitas yang didominasi warna putih ini memiliki program pertukaran pelajar dari berbagai negara seperti Afganistan, Vietnam, Malaysia, Korea, dan Timor Leste. Program ini berupa beasiswa yang dapat dinikmati oleh mahasiswa asing. Para penerima beasiswa diberi fasilitas perkuliahan, tempat tinggal, dan uang saku. Mereka pun bebas memilih program studi sesuai kemampuan dan keinginannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Muhammad Fahim, penerima beasiswa asal Afganistan, para mahasiswa asing sebelumnya diberi pembekalan berupa pengajaran bahasa Indonesia selama satu tahun. “Awalnya saya kesulitan dalam kegiatan belajar di kelas karena tidak semua mata kuliah disampaikan dengan bahasa Inggris. Namun, lama kelamaan saya mulai bisa memahami,” ujar Fahim dalam bahasa Inggris.

Ia pun mengaku bahwa ia menemui beberapa salah komunikasi dengan beberapa mahasiswa lokal karena biasanya mereka tidak hanya berbicara bahasa Indonesia tapi juga bahasa daerah. “Kalau dengan mahasiswa asing lainnya saya tidak pernah menemukan itu karena mereka sama-sama menggunakan bahasa Inggris," katanya.

Jika melihat fasilitas tempat tinggal, memang tak bisa dibilang buruk. Bangunan asrama yang dinamai Gedung L adalah asrama khusus untuk mahasiswa internasional. Bangunan asrama cukup besar dengan bentuk melingkar dan di tengahnya ada sebuah lapangan basket.

Setiap kamar diisi dua orang dengan jamban di dalam, di lantai dasar disediakan lobi lengkap dengan penjaga dan resepsionis. Menurut Pham Van Thanh Truc, mahasiswa penerima beasiswa asal Vietnam, fasilitas yang disediakan Tel-U sudah cukup memuaskan. Pasalnya, kebutuhan ruang dan perabotan seperti kasur, lemari dan, ventilasi telah dipersiapkan dengan baik sehingga nyaman digunakan. “Jika ada kerusakan-kerusakan kecil seperti keran bocor, pihak asrama biasanya tanggap membetulkan,” ujar Pham.

Tak hanya itu, mahasiswa internasional juga mendapatkan fasilitas liburan atau outbond. Salah satu alasan mereka memilih beasiswa ke Indonesia adalah pesona alamnya yang memikat. Saat pertama kali masuk Tel-U mereka diberi kesempatan untuk berlibur ke objek wisata Kawah Putih di Bandung. “Memang ada acara main bersama seluruh mahasiswa internasional, tahun ini sudah satu kali,” ujar Flavia Isabel Martins Ferreira, penerima beasiswa dari Timor Leste.

Sepertinya tak berlebihan jika mengatakan bahwa kehidupan mahasiswa asing tidaklah terasing. Pasalnya fasilitas yang diberikan pada mereka membuat mereka nyaman berkuliah di Indonesia. Beberapa kendala biasanya datang dari adaptasi, seperti sosialisasi dengan mahasiswa lokal, makanan yang tak cocok dengan selera, faktor udara, dan cara berpakaian.

“Jika di Timor Leste biasanya pakaiannya terbuka karena udaranya panas, kalau di sini saya harus menyesuaikan diri dengan memakai pakaian tertutup setiap hari,” ujar Ercia Patricia e Veronica de Jesus Amaral Freitas mahasiswa penerima beasiswa dari Timor Leste.

Ercia mengaku bahwa ia agak kesulitan membiasakan diri untuk mengenakan baju tertutup tapi ia mengaku bahwa ia sangat menyukai pakaian-pakaian produksi Indonesia karena kainnya bagus.

Fahim menambahkan bahwa fasilitas beasiswa yang diberikan kepada dirinya dan kawan-kawan mahasiswa asing lainnya sangat baik. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa keramahan dari orang-orang Indonesia lebih terasa menenangkan. Orang Indonesia selalu tersenyum pada siapa pun walau tak saling mengenal. “Suatu saat ketika saya pulang ke Afganistan, salah satu hal yang ingin saya lakukan adalah mengajarkan teman-teman saya untuk menjadi orang yang ramah seperti orang Indonesia,” pungkasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER