Agar Anak Tuna Netra Tetap Bisa Membaca Buku

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mei 2017 18:32 WIB
Membacakan cerita dari buku kepada anak-anak tuna netra perlu upaya khusus karena mereka memiliki banyak keterbatasan visual. Tapi itu bisa kok dilakukan.
Salah seorang relawan sedang membacakan cerita kepada anak tuna netra di acara Whispering Library di Jakarta, Selasa (23/5). (CNN Indonesia/Deddy Sinaga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anak-anak tuna netra biasanya membaca dengan huruf braille. Tapi membacakan mereka cerita dari buku-buku, tentu perlu upaya tersendiri. Mereka memiliki banyak keterbatasan visual. Tapi itu bisa kok dilakukan.

“Salah satu cara mendongeng dengan memanfaatkan buku, ambil beberapa poin yang bukan visual. kalau pun ada visual, ambil beberapa yang bisa mereka rasakan atau rasakan di tubuh,” kata Paman Gery, seorang pendongeng kondang, di acara Whispering Library, yang diadakan oleh Carousell, Indorelawan, dan Yayasan Mitra Netra, di Jakarta, Selasa (23/5).

Puluhan relawan dari Indorelawan turun membacakan cerita dari buku kepada puluhan anak tuna netra dari Yayasan Mitra Netra di Pavilion 28. Sebelum acara membacakan cerita, anak-anak itu menikmati dongeng yang dibawakan oleh Paman Gery.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan ini rupanya adalah tindak lanjut dari aksi donasi buku yang diadakan di platform Carousell, menjelang Hari Buku Nasional 2017. Olivia Lautner, Associate Country Manager Carousell Indonesia mengatakan mereka sudah mengumpulkan 350 buku selama sepekan.

“Sebagai pre-loved marketplace, kami selalu mendorong komunitas kami untuk merayakan Hari Buku Nasional dengan donasi buku-buku pre-loved dan bersama Indorelawan kami akan membacakannya kepada anak-anak tuna netra” kata Olivia.
 
Buku pre-loved maksudnya yang masih bagus kondisinya, tapi sudah tak pernah kamu baca. Istilah lainnya, buku bekas yang berkualitas. 

Membaca buku, kata Olivia, banyak sekali manfaatnya. Tapi anak-anak tuna netra mengalami kesulitan untuk menikmati manfaat buku tersebut. Dengan acara ini bisa terjadi interaksi antara Carousell, komunitas, dan anak-anak tuna netra.

Marsya Anggia Nashahta, Direktur Indorelawan, mengakui Whispering Library adalah konsep yang baru, sehingga menarik minat banyak relawan. “Acara ini dapat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan baik bagi anak-anak tuna netra dan relawan kami,” kata dia.

Tuna Netra di Indonesia
Tingkat kebutaan di Indonesia, menurut catatan Biro Pusat Statistik (BPS), cukup tinggi lho dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Diperkirakan ada 3,75 juta penyandang tuna netra di Indonesia dan 40 persen usia sekolah. Keterbatasan membuat mereka banyak yang berhenti sekolah atau tak punya akses ke pendidikan.

Yayasan Mitra Netra menampung lebih dari 900 penyandang tuna netra, dengan usia 7-65 tahun. Bambang Basuki, ketua yayasan itu, mengatakan senang berkesempatan berkolaborasi dengan Carousell dan Indorelawan. “Whispering Library merupakan salah satu upaya untuk memperkuat komitmen kami terhadap anak-anak tuna netra,” ujarnya.
Paman Gery saat mendongeng kepada anak-anak tuna netra. (CNN Indonesia/Deddy S)Paman Gery saat mendongeng kepada anak-anak tuna netra. (CNN Indonesia/Deddy S)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER