Dinosaurus Pemakan Tumbuhan yang Mirip Karnivora

CNN Indonesia
Jumat, 18 Agu 2017 13:00 WIB
Para ilmuwan dibikin mumet dalam usaha menempatkan dinosaurus ini dalam klasifikasi kerajaan dinosaurus.
Foto: REUTERS/Gabriel Lio/University of Birmingham/Handout via Reuters
Jakarta, CNN Indonesia -- Fosil kerangka dinosaurus ini jadi perbincangan di dunia sains sejak 2015. Soalnya para ilmuwan dibikin mumet dalam usaha menempatkan dinosaurus ini dalam klasifikasi kerajaan dinosaurus.

Seperti dilansir Sciencmag.org, dinosaurus itu awalnya dimasukkan kelompok theropod yang makan tumbuhan, walaupun aneh karena sebagian besar theropod itu adalah karnivora.

Fosil dinosaurus sepanjang 1,5 meter ini ditemukan di Toqui Formation di Chile oleh seorang bocah 7 tahun bernama Diego Suarez. Di jurnal Nature pada 2015, nama makhluk ini disebut Chilesaurus diegosuarezi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, ada laporan penelitian terbaru yang menyatakan bahwa Chilesaurus diegosuarezi yang mulutnya seperti paruh burung beo itu sama sekali tak termasuk theropod.

Tapi Chilesaurus itu termasuk ke dalam kelompok dinosaurus pemakan tumbuhan yang disebut ornithischian. Ada kemungkinan ia termasuk missing link antara theropod dan ornithischian.

Dari bentuk gigi yang rata, jelas ia makan tumbuhan. Begitu juga leher ramping dan paruh membungkuk. Tak seperti karnivora yang biasanya punya leher tebal dan gigi yang tajam.

Tapi ia juga punya ciri theropod, yaitu tulang belakang hingga lengan yang gempal (meski ujung jari-jarinya pendek dan tebal, bukan berupa cakar tajam). Ada juga fitur dinosaurus dari theropod vegetarian berleher panjang macam Therizinosaur.

Setelah menganalisis seluruh fitur-fitur morfologis dinosaurus ini, Matthew Baron, kandidat Ph.D. dari Universitas Cambridge dan rekannya ahli paleontologi Paul Barrett dari kampus yang sama, menyatakan bahwa dinosaurus itu punya pelvis khas ornithischian. Tulang panggul ini adalah salah satu fitur yang membedakan antara ornithischian dan saurischian (di mana theropod termasuk di dalamnya).

Ornithischian memiliki panggul seperti burung. Sedang saurischian punya panggul seperti kadal. Baron dan Barrett kemudian menyimpulkan Chilesaurus itu adalah ornithischian primitif. Ini mendukung hipotesis mereka sebelumnya bahwa theropod dan ornithischian punya hubungan dekat dan mereka menduga bahwa Chilesaurus adalah link itu.

Hanya, ada juga ilmuwan yang mempertanyakan kesimpulan tersebut. Seperti Martin Ezcurra, ahli paleontologi vertebrata dari Argentine Natural Science Museum, penulis pertama paper mengenai Chilesaurus. Dia mengklasifikasikannya ke kelompok tetanuran dalam theropod. Sedang Baron dan Barret sama sekali tak mempertimbangkan aspek tetanuran itu.

"Bagaimana Anda menguji hipotesis ini bila tidak memasukkan tetanuran dalam analisis Anda," tuturnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER