Jakarta, CNN Indonesia -- Fosil kerangka dinosaurus ini jadi perbincangan di dunia sains sejak 2015. Soalnya para ilmuwan dibikin mumet dalam usaha menempatkan dinosaurus ini dalam klasifikasi kerajaan dinosaurus.
Seperti dilansir Sciencmag.org, dinosaurus itu awalnya dimasukkan kelompok
theropod yang makan tumbuhan, walaupun aneh karena sebagian besar
theropod itu adalah karnivora.
Fosil dinosaurus sepanjang 1,5 meter ini ditemukan di Toqui Formation di Chile oleh seorang bocah 7 tahun bernama Diego Suarez. Di jurnal Nature pada 2015, nama makhluk ini disebut
Chilesaurus diegosuarezi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, ada laporan penelitian terbaru yang menyatakan bahwa
Chilesaurus diegosuarezi yang mulutnya seperti paruh burung beo itu sama sekali tak termasuk
theropod.
Tapi
Chilesaurus itu termasuk ke dalam kelompok dinosaurus pemakan tumbuhan yang disebut
ornithischian. Ada kemungkinan ia termasuk
missing link antara
theropod dan
ornithischian.
Dari bentuk gigi yang rata, jelas ia makan tumbuhan. Begitu juga leher ramping dan paruh membungkuk. Tak seperti karnivora yang biasanya punya leher tebal dan gigi yang tajam.
Tapi ia juga punya ciri
theropod, yaitu tulang belakang hingga lengan yang gempal (meski ujung jari-jarinya pendek dan tebal, bukan berupa cakar tajam). Ada juga fitur dinosaurus dari
theropod vegetarian berleher panjang macam
Therizinosaur.
Setelah menganalisis seluruh fitur-fitur morfologis dinosaurus ini, Matthew Baron, kandidat Ph.D. dari Universitas Cambridge dan rekannya ahli paleontologi Paul Barrett dari kampus yang sama, menyatakan bahwa dinosaurus itu punya pelvis khas
ornithischian. Tulang panggul ini adalah salah satu fitur yang membedakan antara
ornithischian dan
saurischian (di mana
theropod termasuk di dalamnya).
Ornithischian memiliki panggul seperti burung. Sedang
saurischian punya panggul seperti kadal. Baron dan Barrett kemudian menyimpulkan
Chilesaurus itu adalah
ornithischian primitif. Ini mendukung hipotesis mereka sebelumnya bahwa
theropod dan
ornithischian punya hubungan dekat dan mereka menduga bahwa
Chilesaurus adalah
link itu.
Hanya, ada juga ilmuwan yang mempertanyakan kesimpulan tersebut. Seperti Martin Ezcurra, ahli paleontologi vertebrata dari Argentine Natural Science Museum, penulis pertama paper mengenai
Chilesaurus. Dia mengklasifikasikannya ke kelompok
tetanuran dalam
theropod. Sedang Baron dan Barret sama sekali tak mempertimbangkan aspek
tetanuran itu.
"Bagaimana Anda menguji hipotesis ini bila tidak memasukkan
tetanuran dalam analisis Anda," tuturnya.