Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi terbaru menunjukkan pemberian hukuman dikeluarkan dari sekolah kepada siswa akan menyebabkan masalah kejiwaan dan tekanan psikologis jangka panjang.
Dilansir dari Science Daily, studi yang melibatkan ribuan murid ini dilakukan oleh peneliti dari Universitas Exeter di Inggris dan diterbitkan di jurnal Psychological Medicine, baru-baru ini.
Profesor Tamsin Ford, seorang ahli kejiwaan anak dan remaja di Fakultas Kedokteran Universitas Exeter, mengatakan memecat siswa bisa menyebabkan berbagai masalah mental, seperti depresi dan kegelisahan serta gangguan perilaku. Dampaknya bisa berlangsung dalam jangka panjang dan kesehatan mentalnya memburuk.
Diketahui bahwa anak-anak yang dikeluarkan dari sekolah umumnya mengalami masalah kesulitan belajar, serta masalah mental seperti depresi, kebingungan, ADHD, dan autisme. Setelah dikeluarkan, lebih banyak lagi timbul masalah mental di antara murid yang dikeluarkan itu dan ini bahkan menimpa murid yang sebelumnya tak mengalami itu.
Kasus seperti ini tak sebanyak kasus skorsing pada siswa sekolah menengah. Tapi, meskipun sekadar diskorsing, kata Prof Ford, itu pun bisa menyebabkan gangguan psikologi.
Prof Ford mengatakan, untuk mengatasi masalah kenakalan anak di kelas, sebaiknya dicari cara lain. Bukan dengan mengeluarkannya dari sekolah. Penting adanya sistem sekolah yang bisa memberikan dukungan kepada siswa yang perilakunya butuh perhatian. Intervensi yang sesuai dan tepat waktu akan lebih menolong anak-anak dari bahaya masalah mental di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT