Subrahmanyan Chandrasekhar, Sang Penyingkap Evolusi Bintang

CNN Indonesia
Kamis, 19 Okt 2017 17:28 WIB
Hari ini Google Doodle merayakan ulangtahun ke-107 Subrahmanyan Chandrasekhar, seorang ilmuwan India. Siapa dia?
Foto: Dok. Google.com/Screenshot
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini Google Doodle merayakan ulangtahun ke-107 Subrahmanyan Chandrasekhar, seorang ilmuwan India peraih Nobel. Dia adalah astrofisikawan pertama yang meraih penghargaan itu.

Apa yang membuat Subrahmanyan Chandrasekhar menjadi penting dalam dunia ilmu pengetahuan? Itulah risetnya mengenai evolusi bintang. Pria yang lahir pada 19 October 1910 dan wafat pada 21 August 1995 ini membantu kita semua memahami evolusi bintang dan natur dari alam semesta.

Peranan Subrahmanyan Chandrasekhar yang pertama, mengubah pandangan ilmuwan mengenai apa yang terjadi pada bintang pada akhir hidupnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ilmuwan sampai tahun 1930-an mengira bahwa bintang-bintang runtuh menjadi white dwarf, setelah mereka menggabungkan hidrogen dan helium. Benda langit seukuran Bumi itu menjadi sangat padat saat elektron dan inti mereka dikompresi.

Tapi Subrahmanyan Chandrasekhar mengatakan tidak semua bintang diciptakan setara. Dia menemukan bahwa beberapa bintang tidak berhenti berkontraksi di kemudian hari.

Bintang yang memiliki massa lebih dari 1,44 kali massa Matahari kita, menurutnya, akan terus berkontraksi. Angka 1,44, yang dikenal sebagai “batas Chandrasekhar” merupakan langkah besar dalam memahami bagaimana neutron pada bintang diciptakan, dan apa yang memicu ledakan supernova.

Bintang dengan massa lebih besar yang terus berkontraksi, diyakini menyebabkan terjadinya Lubang Hitam.

Kamu tahu, dia mempublikasikan teorinya yang hebat itu pada saat usianya baru 20 tahun. Dia terpilih menjadi anggota Royal Society of London sebelum usia 34 tahun. Tak berapa lama kemudian dia menjadi profesor.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER