Pasopati, Si Rudal UGM yang Sukses di Uji Pertama

Satria | CNN Indonesia
Kamis, 16 Nov 2017 14:34 WIB
Pasopati, nama rudal buatan grup riset Aeronautika UGM ini. Dirancang untuk melakukan misi penyerangan target diam dengan terbang rendah.
Tim perancang Pasopati. (Foto: Dok. Ristekdikti)
Yogyakarta, CNN Indonesia -- Pasopati, nama rudal buatan grup riset Aeronautika UGM ini. Dalam pengujian sehari setelah Hari Pahlawan lalu, rudal ini bisa melesat ke udara dengan stabil. Uji terbang dilakukan bekerja sama dengan Pangkalan Udara Adisutjipto di Gading, Wonosari, Yogyakarta.

Rudal Pasopati berhasil take off dan terbang dengan stabil, mampu menyelesaikan misi jelajah secara autonomus dengan ketinggian 100 meter, kecepatan maksimum 130 km/jam dan jarak 5 kilometer untuk waktu terbang sekitar 3 menit.

Pasopati direncanakan dalam waktu 3 tahun. Dr. Gesang Nugroho, sang ketua penelitian yang didanai oleh Kemenristekdikti melalui skema Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, ini menyampaikan bahwa tahun pertama 2017 ini difokuskan pada desain dan manufaktur rudal dengan jarak tempuh 30–50 km. Jarak tempuh dan akurasi terus ditingkatkan hingga pada tahun ketiga mencapai target 100 km.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Rudal elektrik tahun pertama ini didesain untuk dapat melakukan misi penyerangan target atau sasaran diam dengan terbang rendah agar tidak terdeteksi radar,” kata Gesang.

Rudal Pasopati memiliki penggerak elektrik menggunakan Electric Ducted Fan (EDF), jarak jangkauan sejauh 30 – 50 km, kecepatan jelajah berkisar 100 – 200 km/jam dan mampu membawa payload kurang lebih 2 kg.

Sementara itu, desain rudal Pasopati ini sudah menyelesaikan tahap Design Requirement and Objective (DRO), Conseptual Design, Preliminary Design dan terakhir Detail Design.
 
Nama Pasopati diambil dari nama senjata Arjuna, tokoh pewayangan. Pasopati serupa anak panah yang mampu melesat dengan kecepatan, akurasi dan kemampuan yang luar biasa. Dari Panah Pasopati itulah tim rudal UGM terinspirasi.
 
Rudal Pasopati generasi pertama ini memiliki panjang 170 cm, diameter 17 cm, berat kosong 0,9 kg. Penggunaan electric ducted fan (EDF) dipilih karena memiliki karakteristik yang mirip dengan turbojet namun memiliki keuntungan tambahan yaitu lebih mudah dikendalikan.

Selain itu, penggunaan EDF pada tahap awal ditujukan untuk mendapat data kendali untuk perkembangan selanjutnya. Tim rudal UGM beranggotakan M. Agung Bramantya, Ph.D., Iswandi, M.Eng., dan Isnan Nur Rifai, M.Eng.

Setelah pengujian pertama sukses, “Rencana ke depan akan menambah jarak tempuh dengan menggunakan pendorong turbojet, menguji kecepatan maksimum, menambah akurasi dan membuat sistem produksi yang lebih efisien,” kata Agung.
Pasopati, Si Rudal UGM yang Sukses di Uji PertamaFoto: Dok. Ristekdikti
(ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER